Fakta Penting dari Ayam Petelur
“Ayam petelur yang medium itu memiliki bobot yang cukup berat dan memiliki produktivitas telur yang cukup tinggi.”
JAKARTA - Permintaan terhadap ayam petelur di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Karena itu, peluang usaha peternakan ayam petelur pun terlihat cukup menjanjikan.
Selama masyarakat masih menyadari akan pentingnya kebutuhan dan kecukupan gizi bagi tubuh, maka tak dipungkiri permintaan telur akan selalu tetap dibutuhkan dan dicari oleh masyarakat.
Dengan begitu, secara otomatis juga usaha beternak ayam petelur atau yang biasa sering disebut ayam layer, akan tetap berpeluang cukup besar.
Baca juga: Menghasilkan Untung dari Ayam Kampung
Apakah Sahabat Tani tertarik untuk beternak ayam petelur?
Sebelum itu, intip beberapa fakta-fakta penting tentang ayam petelur sebelum sahabat tani akan terjun beternak ayam layer.
Menurut Rizal, salah satu peternak ayam petelur asal Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, untuk ayam ras petelur sendiri terbagi menjadi dua jenis yaitu petelur medium dan petelur ringan.
“Ayam petelur yang medium itu memiliki bobot yang cukup berat dan memiliki produktivitas telur yang cukup tinggi. Jenis yang saya miliki yaitu jenis yang medium, bisa di lihat dari tampilan fisiknya yang berwarna coklat,” kata Rizal.
Selain itu, ayam petelur medium juga memiliki daging yang cukup banyak karena memang bentuk badannya besar.
Ayam petelur medium juga memiliki 2 manfaat yaitu dapat menghasilkan telur dan daging.
Kata Rizal, nantinya jika produktivitas ayam-ayam yang dimilikinya telah berkurang dan sudah berada pada umur yang tua, ia akan jual dagingnya ke pasaran.
Sehingga jenis ayam medium memiliki dua manfaat sekaligus.
Sahabat tani bisa kenali ciri-ciri ayam petelur medium dengan melihat dari warna bulunya serta warna telurnya yang berwarna coklat.
Untuk telur yang berwarna coklat harganya lebih mahal dan kata Rizal, kualitas telur berwarna coklat juga jauh lebih bagus dibandingkan dengan telur yang berwarna putih dikarenakan bobotnya lebih berat.
Selain itu, ada juga jenis ayam petelur ringan. Jenis ayam ini memiliki ciri-ciri bulu berwarna putih, badan yang lebih ramping dan warna jenggernya yang merah.
Ayam petelur ringan ini sering disebut dengan ayam petelur putih.
Fakta lain yang perlu sahabat tani ketahui, ayam petelur ini memiliki kekurangan yaitu mudah terkejut.
Apabila ayam terkejut maka produksi telurnya dapat menurun.
Ayam petelur rentan akan keributan dan cuaca yang terlalu panas.
Lebih lanjut, menurut Rizal, keberhasilan dalam beternak ayam petelur juga dilihat dari beberapa faktor seperti pemberian vaksin yang rutin, kemudian menyiapkan bibit juga cukup penting karena ayam petelur dewasa akan berkualitas apabila bibitnya juga berkualitas.
Bibit yang berkualitas di dapat dari indukan yang memiliki sifat-sifat unggul.
“Memiliki ukuran tubuh yang normal dengan bobot kurang lebih 35-40 gram. Lalu tubuh indukan ayam bisa dilihat bahwa sehat dan tidak memiliki cacat. Atau kalau mau melihat sehat atau tidaknya bisa dilihat dari nafsu makan indukan apakah cukup baik atau tidak,” jelas Rizal.
Rizal juga mengatakan keuntungan dari beternak ayam layer adalah ia akan panen setiap hari saat masa bertelur.
Biasanya, ia akan panen dua kali dalam sehari pada saat pagi pukul 06.00 dan sore pukul 15.00.
Baca juga: Rahasia agar Ayam Tetap Sehat
Saat pengambilan telur ia juga menganjurkan untuk langsung di letakkan di nampan telur atau yang biasa sering disebut egg tray.
Yang paling penting, telur-telur yang telah dipanen harus diperhatikan dengan baik dan tempat telur dipisahkan antara telur yang normal dan yang abnormal.
Kata Rizal, ciri-ciri telur yang normal adalah berbentuk oval, bersih, dan berwarna kecoklatan.
Sedangkan ciri-ciri telur abnormal yaitu berbentuk lonjong, warna pucat, permukaan kulitnya yang kasar dan bentuk telur yang terlalu kecil.