• 22 November 2024

Hidroponik Jadi Penyelamat Dikala Pandemi

Imam Zarkasi, salah satu petani hidroponik di kota Kediri mengaku mendapatkan omset yang cukup menjanjikan dari hasil penjualan hidroponiknya.

JAKARTA - Munculnya kesadaran masyarakat dengan mengkonsumsi sayur dan buah yang sehat serta bebas pestisida, membuat permintaan sayur hidroponik kini kian meningkat, khususnya di Kota Kediri, Provinsi Jawa Timur.

Imam Zarkasi, salah satu petani hidroponik di kota Kediri mengaku mendapatkan omset yang cukup menjanjikan dari hasil penjualan hidroponiknya.

Berawal dari beredarnya munculnya COVID-19, Imam pun harus banting setir dari seorang pengusaha bangunan menjadi mulai menekuni bidang pertanian di lahan yang ia bangun dengan luas 10x15 meter.

Dari lahan tersebut, ia mulai menekuni sistem hidroponik.

Baca juga: Tips Rahasia Menanam Melon Hidroponik

"Kalau omzet rata-rata Rp 5.000.000 sampai Rp 6.000.000 per bulan. Sayuran ini untuk memenuhi permintaan dari Kediri dan Surabaya," ungkap Imam seperti dikutip dari ANTARA belum lama ini.

Imam mengaku, sudah melalui banyak pengalaman bertani hidroponik.

Mulai dari proses penyemaian bibit, hingga pertumbuhan tanaman.

Adapun jenis-jenis tanaman yang Imam hasilkan berupa bayam merah, kangkung, selada, pakcoy, dan masih banyak sayuran hijau bebas pestisida lainnya.

Lebih lanjut Imam menjelaskan, mendirikan kebun hidroponik tak hanya sekedar mengelola secara begitu saja, melainkan butuh perhatian yang khusus.

Dengan ilmu baru yang harus ia pelajari lagi dari awal, Imam mengaku dirinya terus menerus latihan dan bereksperimen untuk menambah pengetahuannya seputar pertanian hidroponik.

Kata Imam, hasilnya pun tidak mengkhianati.

Semakin bertambah ilmu yang ia pelajari setiap harinya.

"Awalnya coba-coba dulu, kemudian 3-4 bulan ini mulai produksi dan lebih berhasil. Kami kejar nantinya usaha (omzet) di angka Rp 10.000.000 per bulan," tutur Imam.

Imam mengaku, ada cukup peluang bagi bisnis sayuran hidroponik untuk memenuhi permintaan masyarakat yang kian meningkat setiap harinya.

Ia bahkan mengaku, hasil panennya telah dikirim sampai ke Surabaya.

Dengan berbekal pengalaman selama pandemi ini, Imam mulai mengenal usia tanam sayuran hidroponiknya secara meluas.

Kebanyakan sayuran yang ia tanam memiliki usia panen sekitar 30 hari.

Namun untuk kangkung sendiri memiliki usia panen yang lebih relatif singkat, yaitu 20 hari.

"Kangkung ini lebih pendek, sekitar 20 hari panen. Saya fokusnya ke kangkung, pasarnya mudah. Pasti semua orang tahu dan hampir semua restoran ada menu sayur kangkung. Kalau selada, secara ekonomi juga bagus," jelas Imam.

Tak sampai disitu, Imam juga mulai memikirkan peluang dari bisnis hidroponik ini bisa juga dimanfaatkan oleh orang lain yang ada di sekitarnya.

Tanpa segan, dirinya mulai mengadakan tempat pelatihan untuk berbagi pengetahuan tentang budidaya tanaman hidroponik.

Nantinya, peserta bisa langsung mempraktekan cara pembudidayaan hidroponik yang tepat.

Tak hanya Imam, kisah dari warga Kediri lainnya, Andik Sanjaya yang juga petani hidroponik, juga menggambarkan bagaimana pertanian hidroponik merubah nasib mereka.

Andik mengaku permintaan sayuran hidroponik saat ini memang semakin banyak.

Ia mengaku bisa menghasilkan hingga 15 kilogram sayuran di lahan pribadinya dengan jenis sayuran-sayuran segar yang bermacam misalnya seperti bayam brazil, pakcoy, sawi, bayam merah serta jenis sayuran lainnya.

Bukan hanya menanam sendiri, Andik juga mengaku, sejumlah petani lainnya ikut menjual sayuran kepadanya.

Barang yang dipesan bisa mencapai 30 kilogram sayuran hidroponik.

Baca juga: Kelebihan Menanam Bawang Secara Hidroponik

"Tanaman hidroponik ini sehat, tidak pakai bahan kimia. Namun, kami juga edukasi, agar ke depan tercipta petani milenial," ujar Andik.

Agus Fatoni Tohari, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri mengatakan, Kota Kediri kini mulai populer dengan kebun hidroponik.

Berdasarkan data yang ia peroleh, kurang lebih 30 orang warga Kota Kediri yang kini sudah budi daya tanaman hidroponik.

Ia juga terus mendorong agar warga Kediri bisa terus membudidayakan sistem hidroponik melihat dari sistem pertanian ini yang tak memerlukan lahan yang harus luas dan juga bebas pestisida.

Related News