Peternak Sapi NTB Pecahkan Rekor
Rekor itu datang setelah menjalani pendampingan dan alih teknologi selama lima tahun dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
BANYUMULEK - Peternak sapi di Nusa Tenggara Barat (NTB) berhasil memecahkan tiga rekor Museum Rekor Indonesia (MURI), setelah menjalani pendampingan dan alih teknologi selama lima tahun dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Ketiga rekor MURI tersebut yaitu, recording 2019 ekor sapi menggunakan aplikasi berbasis android selama tiga bulan, inseminasi buatan sperma sexing pejantan yang pertama pada 2019 dengan kriteria Standar Nasional Indonesia (SNI), dan produksi silase sebanyak 2019 kilogram oleh 120 peternak.
Ketiga rekor MURI tersebut diserahkan bersamaan dengan kegiatan “Expo Peternakan-Pertanian: Lima Tahun Kiprah LIPI untuk NTB” di Banyumulek, NTB, Selasa (5/11) lalu. Hadir juga pada kegiatan tersebut, Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI Prof. Dr. Enny Sudarmonowati, Gubernur NTB Zulkifliemansyah, dan sejumlah undangan lainnya.
Menurut Enny, dipilihnya NTB sebagai tempat pendampingan dan alih teknologi peternakan karena di provinsi itu memiliki potensi besar di bidang peternakan. LIPI melalui Pusat Penelitian Bioteknologi turut mengembangkan potensi tersebut melalui Tekno Park Banyumulek di NTB. Kegiatan Tekno Park Banyumulek, kata Enny, telah dilaksanakan sejak 2015 melalui klaster peternakan dan sejak 2018 diperkuat oleh Pusat Unggulan Iptek (PUI).
Menurutnya, untuk menandai lima tahun kiprah LIPI di NTB, LIPI bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi NTB menyelenggarakan kegiatan Expo Lima Tahun Kiprah LIPI di NTB. Selama lima tahun itu, lanjutnya, LIPI mengembangkan konsep good breeding practice yaitu konsep pemuliaan ternak berbasis recording yang baik.
“Kami menitikberatkan pada Sapi Bali karena jenis ini merupakan sapi asli Indonesia. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan LIPI, didapatkan keunggulan kualitas genetik pada Sapi Bali jantan,” kata Enny dalam keterangan tertulis.
Enny juga menyatakan jika kualitas pakan juga diperhatikan dengan mengembangkan bahan baku lokal yang tersedia di NTB dalam penyusunan ransum pakan pada penggemukan Sapi Bali jantan.
“Pakan berperanan penting pada penggemukan sapi Jantan. Saat ini kami telah mengembangkan probiotik yang dapat meningkatkan jumlah bakteri baik pada saluran pencernaan sapi sehingga dapat meningkatkan penyerapan zat gizi pada sapi. Hasilnya, sapi akan lebih cepat gemuk,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama Gubernur NTB Zulkieflimansyah menyampaikan harapannya agar NTB tidak hanya mengekspor bahan baku mentah akan tetapi juga barang jadi. “Kami berharap STP Banyumulek dibawah bimbingan LIPI mampu menjelma menjadi pusat edukasi, melahirkan industrialisasi dan menciptakan potensi ekonomi untuk kemajuan NTB, tutupnya.