Rahasia Kandang Ayam Selalu Bersih
“Saya membuktikan yang paling pertama ini bahwa peternakan milik saya ini tidak bau, saya berani membawa responden beberapa orang di luar dari sini tanpa mengetahui itu ayam apa datang kesini mereka harus diuji bau atau tidak,”
BOGOR – Dalam pemeliharaan ternak tidak luput dari pemberian pakan yang baik, menjaga kebersihan kandang, dan memperhatikan kesehatan ternak. Jika salah satu dari komponen tersebut tidak diterapkan maka yang terjadi ternak tidak sehat, dan memberikan pengaruh buruk pada lingkungan sekitar.
Biasanya, ternak sehat dikarenakan faktor pendukung dari kandag yang bersih dan terawat serta pakan yang diberikan secara optimal dan sesuai kebutuhan. Banyak dari peternak yang melupakan hal tersebut, dengan hanya mementingkan hasil ternaknya saja.
Baca juga: Beternak Demi Wujudkan SDM Lingkungan
Sapta Pratama (26) seorang peternak muda ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB) di Desa Padurenan, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Ia menggeluti bidang peternakan sejak tiga tahun yang lalu.
Bagi Tama, menjaga kebersihkan kandang itu harus diperhatikan sebagai peternak unggas yang dikenal masyarakat identik bau. Jika kandang bersih dan terjaga maka penduduk sekitar pun akan percaya bahwa ternak yang dimilikinya itu sehat juga terawat sehingga masyarakat pun ikut mendukung.
“Saya membuktikan yang paling pertama ini bahwa peternakan milik saya ini tidak bau, saya berani membawa responden beberapa orang di luar dari sini tanpa mengetahui itu ayam apa datang kesini mereka harus diuji bau atau tidak,” tuturnya kepada tim Jagadtani.id, belum lama ini.
“Dengan adanya orang luar sudah tahu, ‘wah disini tidak bau nih, bagus peternakannya’ maka masyarakat sekitar pasti bilang dong, ‘iya nggak bau’ mereka mensupport. Dengan adanya support masyarakat sekitar, tentunya peternakan juga semakin bagus dan orang-orang sekitar pun ikut merasakan,” lanjutnya.
Ia memberikan tips untuk menjaga perawatan kandang ayam supaya tetap bersih dan tidak bau.
“Kalau saya itu paling jarang itu namanya angkat sekam, karena untuk alas kandang ayam saya sendiri adalah sekam padi. Saya paling jarang karena alergi debu, tidak bisa kena debu langsung pilek, maka saya mengaplikasikan ke semprotan EM4, SOC atau produk-produk yang bisa meleburkan kotoran agar tidak bau. Lalat pun alhamdulillah nggak ada,” jelasnya.
Tama juga memanfaatkan tenaga masyarakat sekitar untuk membantu kelangsungan hidup peternakannya.
Baca juga: Fakta Ayam KUB Berdaging Mahal
“Pertama itu ibu-ibu dulu. Karena ibu-ibu itu orang yang selalu ada di rumah biasanya kan, suaminya itu pekerja jadi kalau setiap ada orderan, saya alhamdulillah kasih tambahan untuk ibu-ibu. Yang bisa motong, ya motong yang bisa cabut bulu ayam ya cabut bulu ayam. Atau yang bisa menjualkan lagi silahkan dijual lagi, saya tidak mengambil untung ibu cukup mengambil ayam dengan harga pas, ibu ambil keuntungannya sendiri,” katanya.
“Saya itu tujuan awalnya adalah ingin memberdayakan masyarakat sekitar, dan terutamanya adalah memberdayakan keluarga saya sendiri,” tutupnya.