• 22 November 2024

Strategi Peternak Ayam Hadapi Pandemi

uploads/news/2021/09/strategi-untung-besar-ternak-48179d91f926363.jpg

“Strategi yang saya lakukan, dapat untung 100% daripada hanya sekadar menjual ayam potong,”

Tangerang – Sahabat tani, di masa pandemi sejumlah usaha telah mengalami penurunan. Tak hanya di Indonesia, hampir usaha di seluruh negara mengalami kerugian yang cukup signifikan secara bersamaan. Keadaan ini menyebabkan lahan pekerjaan menjadi sulit. Bahkan, petani dan peternak juga merasakan hal serupa sehingga memerlukan strategi untuk tetap bertahan dan tidak merugi.

Baca juga : Peduli Kuda Pekerja saat Pandemi

Sapta Pratama, pemilik dari Tama Farm yang berlokasi di Desa Padurenan, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, mengaku penjualan ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB) miliknya masih stabil di masa pandemi. “Permintaannya fluktuatif jadi tergantung kondisi, namun kalau dilihat dari rasio penjualan permintaannya masih stabil. Customer saya juga bertambah tapi nggak terlalu banyak karena kondisi saat ini harus benar-benaar matang agar tidak merugi,” ucapnya kepada Reporter Jagadtani.Id, melalui sambungan telepon.

Sebenarnya adanya pandemi sekarang jadi semakin banyak new customer karena sudah banyak yang tau manfaat dari ayam kub itu sendiri,” lanjutnya. Saat ini, usaha ternak ayam masih sangat diminati masyarakat khususnya ayam kampung. Sebab, ayam menjadi salah satu kebutuhan pangan sehari-hari. Ditambah, cita rasanya yang berbeda dan memiliki banyak manfaat menjadi peluang besar bagi para peternak. Namun, hal ini membuat peternak ayam potong harus berputar dua kali dalam membuat strategi penjualan supaya pemasukan tetap ada.

Baca juga : Skincare Porang Laris di Jepang

Untuk penjualan di masa pandemi, Tama mengaku telah melakukan banyak cara dalam menstabilkan usaha ternaknya. “Saat ini strategi atau cara yang saya lakukan adalah, menjual indukan ayam ke masyarakat yang saat ini sangat antusias beternak. Strategi yang saya lakukan, dapat untung 100% daripada hanya sekadar menjual ayam potong," terang pria kelahiran 1994 itu.

Dirinya mengambil inisiatif tersebut, sebab usaha ayam potong yang menjadi kebutuhan pokok sehari-hari dan semakin banyak peminatnya. Sehingga, Tama melakukan cara berbeda agar usahanya tetap memberikan hasil.  

Pria dua anak ini berharap pandemi segera usai agar dirinya dan peternak lain bisa terus bergelut di bidang peternakan. Apalagi, usaha ini menjadi salah satu yang menjanjikan, maka seharusnya anak-anak muda mampu melihat peluang yang ada.

Sebagai peternak muda ayam KUB, pria kelahiran darah Sumatera ini juga mempersiapkan berbagai cara untuk mempertahankan usaha yang dikelolanya sejak tahun 2018. Dirinya mengaku akan memperluas Tama Farm. “Insya Allah, kedepannya Tama Farm mau adain ternak kambing juga di tahun 2022. Namun itu masih rencana, karena kondisi sekarang masih belum stabil,” tutupnya.

 Baca juga : 4 Fakta Unik Kelinci

Related News