• 16 April 2024

Cara Mudah Membuat Mesin Penetas Telur

Inkubator yang Manin buat, sudah bertahan selama hampir tiga tahun dan sudah menghasilkan puluhan anak ayam. Manin juga mengatakan, untuk satu inkubator kapasitasnya cukup untuk 40 telur.

Sahabat Tani, perlu kita ketahui bahwa dalam memperlancar peternak dalam mengembangkan usaha budidaya hewan ternak terutama unggas, peternak perlu melakukan adanya inovasi baru dalam memajukan produktifitas hewan ternak, terutama dalam hal perkembangbiakan. Semakin tinggi tingkat perkembangbiakan unggas terutama dalam produktifitas telur tentu akan mempercepat siklus pertumbuhan anak unggas. Sehingga potensi keuntungan yang dihasilkan peternak juga akan menjadi tinggi.

Salah satu upaya mempercepat perkembangbiakan unggas adalah dengan menggunakan mesin penetas telur atau yang biasa disebut incubator (mesin penetas). Semenjak pandemi Covid-19, banyak masyarakat yang harus memperbanyak stok bahan pangan untuk melanjutkan kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Rahasia Penjualan Bebek Laris Manis

Terbukti, tidak sedikit masyarakat di Indonesia yang mulai berkebun dan beternak di rumah, agar hasilnya bisa dinikmati dalam jangka waktu panjang tanpa harus mengeluarkan uang.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Manin (53) warga asal Kelurahan Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta ini membuat mesin penetas telur sendiri untuk mendukung kesuksesannya dalam budidaya unggas. Tak tanggung-tanggung, bapak dua anak ini membuat mesin penetas dua box sekaligus untuk telur ayam dan telur bebek.

“Prosesnya panjang, memang banyak bahan yang harus dibeli sih tapi ini terpakai banget dalam jangka waktu panjang. Saya sudah punya satu mesin awalnya, tapi niatnya memang mau ternak juga jadi bikin satu lagi,ini terpakai sampai kapan pun, asal dirawat dengan baik,” ujarnya saat ditemui Jagad Tani belum lama ini.

Baca juga: Ini Bedanya Ayam Kampung dan Broiler

Tak lupa, ia juga memberikan tips kepada Sahabat Tani, cara membuat inkubator yang sederhana ini. “Siapkan bahannya, tripleks, kayu lempung, suhu termostat sama termometer terus jangan lupa lem kayu. Lalu potong tripleks dengan ukuran panjangnya 60x40 sentimeter lebarnya 40x40 sentimeter,” jelasnya.

Lebih lanjut, Manin menambahkan, “Potong sebanyak enam bagian. Tiga untuk lantai, dinding, dan atap, satu untuk bagian tutup pintu, dan duanya lagi buat dinding. Suhu termostat-nya atur di suhu 37-38 derajat, suhu termometer-nya atur di suhu 50-60 derajat. Siapkan lampu tiga buah yang lima watt, jarak antar atap ke telur sekitar 15 sentimeter,” tambahnya.

Asal tahu saja, inkubator yang Manin buat, sudah bertahan selama hampir tiga tahun dan sudah menghasilkan puluhan anak ayam. Manin juga mengatakan, untuk satu inkubator kapasitasnya cukup untuk 40 telur.

Karena niatnya untuk beternak, maka Manin juga mempersiapkan kandang ayam dan bebek di samping rumahnya. “Ya kalau pakai inkubator kan jadi cepat proses bertelurnya, enggak sudah harus nunggu dieramkan di kandang dulu,” tutupnya.

Baca juga: Tips Memulai Bisnis Ayam KUB

Related News