Tips Menanam Bawang Merah Hidroponik
“Dalam sekali tanam, kami bisa menanam 1000 lubang langsung dan bisa menghasilkan dalam waktu yang bersamaan selama 75 hari kedepan yaitu sekitar 800 kilogram bawang merah”
Bagi masyarakat Indonesia, bawang merah menjadi salah satu bahan yang harus ada di dapur. Hal ini karena banyak sekali masakan tradisional Indonesia yang menggunakan bahan umbi yang satu ini.
Karena bawang merah selalu dibutuhkan, tentu permintaannya kian meningkat dari hari ke hari. Daripada harus membeli, Sahabat Tani bisa menanamnya sendiri di rumah. Dan salah satu cara yang bisa Sahabat Tani lakukan adalah menanam bawang merah dengan cara hidroponik.
Singkat informasi, hidroponik sendiri merupakan salah satu metode dalam budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah. Jadi, Sahabat Tani bukan lagi menanam bawang merah di sebuah lahan tanah, melainkan dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan hara nutrisi bagi tanaman. Keuntungan menggunakan hidroponik, kebutuhan air pada sistem hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah.
Baca juga: Membuat Nutrisi Hidroponik Sendiri
Titin, Anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) di Baranangsiang, Kota Bogor, salah satu contoh petani yang menanam bawang dengan sistem hidroponik. Ia bersama KWT Barangsiang membangun screen house yang dibentuk oleh bank Indonesia untuk menanam bawang hidroponik.
“Kita menanam bawang merah dengan menggunakan sistem hidroponik, dengan salah satu sistemnya yaitu Dutch Bucket System,” tutur Titin saat ditemui Jagad Tani di Proyek percontohan Pemkot Bogor.
Kata Titin, penggunaan screen house ini untuk menghindari curah hujan yang tinggi di kota Bogor. Dan ini merupakan salah satu contoh urban farming yang mereka coba terapkan di wilayah bogor.
Dengan memanfaatkan lahan seluas 400 meter persegi, ia berhasil menanam 1000 Dutch Bucket atau lubang tanam bawang merah, dan dari setiap lubang tanam tersebut, akan menghasilkan 500-800 gram bawang merah. Titin mengatakan, masa tanam bawang merah hidroponik ini antara 60-75 hari.
“Dalam sekali tanam, kami bisa menanam 1000 lubang langsung dan bisa menghasilkan dalam waktu yang bersamaan selama 75 hari kedepan yaitu sekitar 800 kilogram bawang merah,” ungkapnya.
Baca juga: Mengenal Variestas Bawang Merah Unggulan
Titin memberikan tips khusus kepada Jagad Tani mengenai cara menanam bawang hidroponik. “Tips nya yang pertama, dari kami sendiri untuk budidaya bawang merah menggunakan metode Dutch Bucket System dikombinasi dengan Wick System dengan kapileritas, alasannya untuk menjaga kelembapan dari media bawang itu sendiri,” jelas Titin.
Adapun dalam bertanam hidroponik, ada banyak sekali metode penanaman yang bisa Sahabat Tani lakukan, salah satunya adalah teknologi DFT dan NFT. DFT yaitu Deep Flow Technique dan NFT yaitu Nutrient Film Technique, dan Titin sendiri menggunakan kedua tekhnik tersebut pada screen house-nya.
Lebih lanjut, Titin menjelaskan media tanam yang digunakan untu menanam bawang merah hidroponik adalah menggunakan cocopeat.
“Bawang merah ini ditanam dengan cara hidroponik dengan menggunakan media tanam cocopeat. Nah cara pembibitannya itu dari bawang yang sudah tua dan matang, setelah itu kita potong atasnya sedikit, lalu di simpan didalam media cocopeat. Sahabat Tani tunggu kurang lebih selama dua minggu, nantinya akan muncul daun yang baru,” jelasnya.
Baca juga: Untung Rugi Petani Bawang Merah
Untuk perawatannya, Titin mengaku menanam sistem hidroponik memang tidak mudah. “Jangan lupa kita harus terus memantau bagaimana nutrisi tetap terjaga untuk tanaman. Jadi setiap kali masuk ke screen house ini yang pertama di pantau adalah melihat apakah masih tersedia kandungan nutrisi di bak-bak penampung nutrisi,” pungkas Titin.
Kata Titin, yang paling penting untuk diperhatikan selama perawatan bawang hidroponik adalah bagaimana menyediakan larutan nutrisi bawang dengan cukup baik. Sehingga kapileritas atau sumbu yang naik dari nutrisi ke tanaman tetap berjalan dengan normal.
“Selain itu kita harus melihat aliran airnya. Apakah didalam aliran airnya tetap berjalan dengan normal. Jangan sampai terjadi sumbatan karena bila tersumbat otomatis nutrisi tidak bisa dikonsumsi oleh tanaman,” tutupnya.
Baca juga: Agar Bawang Merah Tidak Busuk