Kolik menjadi salah satu penyebab paling umum kematian pada kuda, namun perkembangan kedokteran hewan telah menghasilkan prognosis yang jauh lebih baik berkat perbaikan diagnosa dan perawatan yang lebih baik.
Sahabat Tani pernah mendengar kolik? Kolik diketahui sebagai penyebab utama kematian pada kuda. Kolik didefinisikan sebagai gejala yang timbul akibat rasa sakit pada bagian abdomen. Sebagai pemilik dan pengasuh kuda, kita mungkin menemukan kuda dengan gejala sakit perut setidaknya sekali dalam karir berkuda kita. Kolik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan nyeri perut pada kuda yang disebabkan oleh masalah pada saluran pencernaan.
Diantara spesies ternak, kuda adalah hewan yang paling umum menderita kolik. Mulai dalam tingkat keparahan, ada sekitar 70 masalah saluran pencernaan yang berbeda yang dapat menyebabkan kuda menjadi kolik. Kolik menjadi salah satu penyebab paling umum kematian pada kuda, namun perkembangan kedokteran hewan telah menghasilkan prognosis yang jauh lebih baik berkat perbaikan diagnosa dan perawatan yang lebih baik.
Baca juga: Penyakit Berbahaya Pada Kuda Pekerja
Kasih Hanggoro, Pemilik JB Stables Budi Luhur menjelas khusus kepada Sahabat Tani bagaimana kuda bisa terkena kolik dan cara penyembuhannya. “Uniknya pada kuda itu dia kalau makan proses pencernaannya dari masuk ke mulut sampai ke perut saja itu bisa berapa meter, jadi lama. Nah kalau prosesnya tidak sempurna itu bisa menjadi penyebab kolik, kolik itu gangguan pencernaan yang kalau tidak cepat ditangani bisa mati kudanya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Hanggoro mengatakan ciri-ciri pada kuda yang terkena kolik adalah kakinya suka menendang-nendang, sering tiduran, nafsu makannya berkurang, dan sering menggaruk. Ia juga membagikan pengalaman terkait salah satu kudanya yang pernah terkena kolik saat sedang hamil.
“Pernah saya ada satu pengalaman, dua tahun yang lalu kuda saya waktu itu hamil dan sudah waktunya melahirkan tapi tidak mau keluar bayinya. Akhirnya, dokternya menyarankan untuk di caesar. Nah pada saat di operasi perutnya, ternyata ada kolik didalamnya jadi itu yang menghambat bayinya tidak mau keluar. Bentuknya seperti gumpalan yang lumayan besar itu isinya kotoran-kotoran yang dia makan, makanya sebenarnya kuda itu juga harus diperhatikan tidak boleh makan sembarangan apalagi sampai makan sampah,” tuturnya.
Baca juga: Peduli Kuda Pekerja Saat Pandemi
Penyebab ilmiah kolilk yaitu pada kualitas pakan yang terlalu banyak mengandung serat kasar dapat menyebabkan pasasi ingesta (organ didalam tubuh kuda) menjadi lambat dan ingesta mungkin tertimbun disuatu tempat dalam kolon (organ pada tubuh kuda), sehingga menyebabkan konstipasi akibat kurangnya air. Dan juga pakan kasar dapat mengakibatkan selaput lendir usus terangsang terus menerus hingga terjadi radang traumatic yang cukup untuk merangsang syaraf parasimpatis hingga otot-otot berkontraksi yang mengakibatkan terjadinya obstruksi usus dengan kondisi yang sangat parah yang mengakibatkan rasa sakit yang hebat.
Baca juga: 5 Hewan Indonesia Terancam Punah