• 22 November 2024

Ini Keunggulan Budidaya Lele Bioflok

uploads/news/2021/11/ini-keunggulan-budidaya-lele-18224208857037f.JPG

“Dengan menggunakan sistem bioflok ini hasilnya cukup lumayan bila dibandingkan dengan ternak lele konvensional"

Seiring berkembangnya sektor perikanan, para peternak ikan mulai banyak melakukan inovasi guna mengembangkan hasil maupun kualitas dari ikan itu sendiri. Jika ingin memulai usaha ternak lele, Sahabat Tani bisa gunakan sistem bioflok untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

Budidaya ikan lele dengan sistem bioflok merupakan sistem pemeliharaan ikan lele dengan metode menumbuhkan mikro organisme yang berfungsi sebagai pengolah limbah budidaya lele itu sendiri. Limbah pada budidaya lele diolah menjadi gumpalan-gumpalan kecil atau bisa disebut juga dengan flok. Metode ini cenderung memiliki waktu panen yang singkat berbeda dengan penggunaaan kolam biasa. “Dengan menggunakan sistem bioflok ini hasilnya cukup lumayan bila dibandingkan dengan ternak lele konvensional,” ungkap Ricky, pendiri sekaligus pengelola Kampung Mina Padi Samberembe.

Baca juga: Perbedaan Lele Bioflok dengan Konvensional

Untuk membuat budidaya bioflok biasanya lele ditempatkan di kolam buatan berbentuk bulat, sebelum lele dimasukan kedalam kolam, petani mengkondisikan air kolam dengan mengaplikasikan beberapa bahan untuk menghasilkan mikroorganisme dengan cara kultur bakteri baik probiotik atau non phatogen. Flok tersebut kemudian akan dimanfaatkan sebagai pakan alami lele.

“Untuk tempat budidayanya, bisa menggunakan terpal. Kemudian perlu memperhatikan juga kualitas airnya, kemudian campuran apa saja yang akan digunakan. Karena kan kita akan buat floknya itu,” ujar pria berusia 35 tahun itu.

Baca juga: Ekonomi Meningkat Berkat Olahan Lele

Kata Ricky, flok tersebut berfungsi untuk membunuh bakteri kotoran yang dihasilkan lele. Selain itu, peternak juga menggunakan aerator untuk suplai udara sekaligus sebagai pengaduk air di kolam.

“Kalau budidaya lele biasanya itu kan keruh kemudian bau. Karena itu, akan susah pemasarannya juga. Misalnya ke resto-resto besar itu akan susah. Nah dengan sistem bioflok ini lele lebih sehat dan dagingnya pun juga beda kalau di masak,” ucap Ricky.

Berbeda dengan sistem budidaya konvensional, sistem budidaya bioflok lebih teratur baik itu pakan pengecekan air kolam dan sebagainya. Membuat lele hasil dari budidaya bioflok lebih layak untuk dikonsumsi. Lele dengan sistem budidaya bioflok lebih diperhatikan pakannya, tidak sembarangan. Diberi pakan secara teratur sehingga lele dalam kolam bioflok pun cepat tumbuh besar.

Selain lebih bersih dan layak konsumsi, lele dari hasil sistem budidaya bioflok memiliki rasa daging yang lebih enak dengan ukuran panen yang tentunya lebih besar. Dengan adanya sistem budidaya bioflok para petani di Mina Padi berharap kedepannya lele bisa menembus pasar yang lebih besar lagi.

Baca juga: Lele Phyton, Sang Jawara Banten

Related News