• 29 March 2024

Ini Bedanya Pupuk Organik dan Kimia

”Umpamanya sama seperti manusia, misalnya setiap hari makanannya cuma nasi aja pasti pertumbuhan tubuh kita enggak akan bisa cepat dan kita juga butuh asupan lainnya. Tanaman juga demikian, supaya tanaman bisa lebih cepat tumbuh dan juga sehat”

Petani sangat mendambakan tanah yang sehat untuk tanamannya. Ada berbagai macam cara yang dilakukan agar bisa mendapatkan tanah yang subur, dua diantaranya ialah media tanah yang memiliki ph tinggi dan juga penambahan pupuk untuk menyuburkan tanaman.

Pupuk biasanya diberikan pada tanaman, berfungsi mengubah sifat fisik, kimia atau biologi tanah untuk melengkapi ketersediaan unsur hara sehingga pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik. “Ada dua jenis pupuk yang bisa ditemui petani, pertama pupuk kimia dan kedua pupuk organik. Biasanya pupuk organik berasal dari kotoran hewan. Tapi tidak selalu seratus persen berasal dari kotoran, biasanya tetap ada campuran bahan kimianya,” ujar Septi, pemilik Central Agro Tani 1, Ngemplak, Sleman.

Lebih lanjut Septi mengatakan, perbedaan yang sangat mencolok dari kedua pupuk adalah bahan dasar yang digunakan. Katanya, pupuk kimia berasal dari senyawa – senyawa kimia yang mendukung dan mempercepat tumbuhnya tanaman melalui media tanah. Pupuk berbahan dasar kimia ini dinilai cukup efektif dalam peningkatan jumlah tanaman, hanya saja kata Septi terdapat dampak negatif bila digunakan yaitu bisa menyebabkan tumbuhan atau buah bisa memiliki racun didalamnya. Serta pengaruhnya terhadap lingkungan yang dapat mencemari dan membuat makhluk hidup disekitarnya bisa mati.

“Sebenarnya kalau kita tahu cara mengolah tanaman yang menggunakan pupuk kimia aman saja. Selagi kita tau cara membersihkannya agar tidak mengandung racun,” katanya.

Baca juga: Kasgot, Alternatif Pupuk Ramah Lingkungan

Namun, bila Sahabat Tani hendak menggarap lahan dengan sistem petanian organik, maka pupuk yang digunakan haruslah pupuk organik atau non kimia. Hal ini ditujukan agar nantinya penggunaan pupuk tidak memberikan dampak yang kurang baik terhadap lahan tersebut dalam jangka panjang. Penggunaan pupuk organik juga bertujuan untuk mengembalikan kesehatan lahan yang digunakan, sehingga nantinya tidak menjadi lahan mati setelah kegiatan pertanian berjalan selama sekian tahun.

Pupuk organik ini berasal dari kotoran hewan seperti kambing, sapi, dan ayam. Namun mengingat petani yang saat ini sangat bergantung terhadap pupuk kimia, tidak sedikit juga petani yang sadar akan bahayanya pupuk kimia dan mulai beralih ke pupuk organik lagi.

“Alasan utama kenapa banyak yang menggunakan pupuk kimia karena hasil akhir dari tanaman yang menggunakan pupuk kimia lebih bagus dan banyak hasilnya, sedangkan dari pupuk organic terkesan lambat pertumbuhannya walaupun hasilnya juga bagus” ujar Septi.

Peran dari pemerintah sangat dibutuhkan dalam mengedukasi para petani agar bisa lebih bijak menggunakan pupuk. Karena kita harus bisa melihat dampak yang ditimbulkan oleh masing-masing pupuk tersebut.

Baca juga: Ini Tahapan Panen Budidaya Porang

 

Related News