• 20 April 2024

Mengenal Habitat dan Perilaku Ular

uploads/news/2021/11/mengenal-habitat-dan-perilaku-430864cedf2b824.jpg

“Kalau ada getaran, ular akan kabur. Beberapa jenis ular akan mempertahankan sarangnya jika diganggu”

Fenomena ular di kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, belakangan jadi pembicaraan hangat terkait habitatnya. Seperti diketahui, seorang mahasiswa, HR berusia 23 tahun ditemukan tewas diduga akibat digigit ular berbisa di Kebun Percobaan Cikabayan IPB University, pada Rabu (17/11) lalu.

Dr. Mirza Dikari Kusrini, dosen IPB University dari Fakultas Kehutanan dan Lingkungan menyampaikan terkait kasus mahasiswa IPB University yang meninggal karena diduga digigit ular, pengalaman ini dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk lebih mengenali gigitan ular serta penanganannya setelah tergigit ular.

Dr. Mirza menjelaskan, meskipun IPB University dikenal sebagai kampus biodiversitas, jenis ular yang ada di IPB University tidak berbeda jauh dengan ular yang ada di permukiman di luar kampus, bahkan di permukiman di area perkotaan sekalipun.

“Memang ada beberapa jenis ular di Kampus IPB Dramaga yang mungkin susah ditemukan di permukiman, tetapi kebanyakan dan beberapa ular yang dianggap berbahaya itu, sebenarnya bisa ditemukan di permukiman juga,” terang Dr. Mirza dalam keterangannya.

Baca juga: Tips Menghindari Gigitan Ular

Ia mencontohkan, ular piton dan kobra juga bisa ditemukan di permukiman. Dr Mirza menyebut, banyak orang yang belum paham bahwa ular seperti kobra maupun piton itu bisa bertahan di perkotaan. Pasalnya, ular jenis ini bisa berada di permukiman karena mampu beradaptasi dengan lingkungan permukiman. Oleh karenanya berpotensi menimbulkan konflik dengan manusia.

“Jadi tidak aneh kalau di kampus IPB Dramaga Bogor ada ular. Di kampus mana pun atau tempat-tempat mana pun yang memiliki kebun maupun taman, pasti akan ditemukan ular,” ungkap ahli herpetofauna yang kepakarannya telah diakui dunia internasional ini.

Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa sebetulnya tidak mudah untuk menemukan ular, terlebih sampai dipatok ular. Menurutnya, ular bukan tipe hewan yang menyerang, tetapi ular ini cenderung untuk lari menghindar. “Kalau ada getaran, ular akan kabur. Beberapa jenis ular akan mempertahankan sarangnya jika diganggu."

Baca juga: Mengatasi Rasa Takut pada Ular

Dosen IPB University dari Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (KSHE) ini menegaskan, hal yang perlu diperhatikan adalah harus memahami bahwa ada satwa liar di sekitar kita, sehingga perlu berhati-hati. Tidak hanya itu, ia menekankan supaya tetap memakai pelindung diri ketika pergi ke kebun, hutan maupun area yang masih banyak terdapat satwa liar.

Uni Konservasi Fauna (UKF) IPB University sendiri sering melakukan monitoring herpetofauna seperti ular. Salah satu aktivis UKF IPB University, Imam menjelaskan, sejak 2016 hingga 2021, organisasinya telah memiliki data sebanyak 29 jenis ular yang ditemukan di area kampus IPB University.

Dari temuan tersebut, hanya ada tujuh jenis ular yang berpotensi membahayakan manusia apabila tergigit. Namun ia juga menekankan, supaya selalu mengikuti standar operasional prosedur (SOP) lapangan sebagai upaya perlindungan diri. "Jadi sebenarnya tidak perlu takut berlebihan. Tapi waspada memang penting,” kata Imam.

Sementara itu, Nathan Rusli dari Herpetofauna Indonesia menyampaikan, ular akan menggigit apabila terancam seperti diinjak maupun dipukul. Oleh karena itu, ia menyarankan supaya mengedukasi seluruh mahasiswa tentang bagaimana cara menghadapi ular, baik di dalam maupun di luar ruangan.

Baca juga: Cara Memelihara Ular untuk Pemula

Related News