• 23 April 2024

Kelainan Genetik Bikin Ikan Mahal

uploads/news/2021/12/kelainan-genetik-bikin-ikan-8115260a16851e4.jpg

Harry mengatakan, kelainan genetik pada ikan tersebut atau bisa dibilang “cacat” bisa mempengaruhi dari harga ikan itu sendiri yang menjadi mahal, bahkan bisa puluhan kali lipat dari harga normal.

Kelainan genetik adalah sebuah kondisi kelainan yang disebabkan oleh satu atau lebih dari suatu gen, sehingga dengan perubahan gen dan berbeda gen menimbulkan kondisi kelainan fisik yang tidak normal seperti pada umumnya.

Kelainan genetik juga terjadi pada ikan. Namun begitu, ikan yang mengalami kelainan genetik malah ada yang membuatnya unik dan memiliki nilai komersial yang tinggi. Seperti diungkapkan Harry Apriadi, pemilik Harry Aquatic Bogor di Desa Ciomas, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Harry mengatakan, ada beberapa kelainan genetik yang terjadi pada ikan, seperti di antaranya albino, leucistic, erythristic dan melanistic serta xhantic. "Iya, banyak yang bertanya apa sih albino, leucistic dan lain-lainnya. Nah pertanyaan itu merupakan kelainan genetik pada hewan atau yang kita bahas sekarang, yaitu pada ikan," paparnya kepada Jagad Tani.

Baca juga: Ini Syarat Ryukin jadi Juara Kontes

Dijabarkan olehnya, albino atau albinism itu terjadi lantaran kelainan genetik pada pigmen yang berpengaruh pada warna mata dan lainnya. Pada ikan albino biasanya dapat dilihat dari ciri warnanya yang merah muda (pink) atau kekuningan dan matanya berwarna merah.

Kelainan genetik pada ikan selanjutnya ialah leucistic. Kondisi ikan yang leucistic biasanya berwarna putih, berbeda dengan warna ikan sejenisnya yang normal. Contohnya, kata Harry, pada ikan gabus berwarna gelap kehitaman, akan tetapi yang mengalami leucistic berwarna putih.

Seperti kondisi pada ikan albino dan leucistic, lanjutnya, jika pada ikan dengan kelainan genetik erythristic dari warna yang terjadi, yaitu berwarna merah. Sementara kondisi kelainan genetik melanistic pada ikan dengan ciri biasanya berwarna hitam. "Sama seperti yang tadi, ciri dari kelainan melanistic, yaitu berwarna hitam. Dan ciri dari kelainan xhantic, yaitu berwarna kuning," kata dia menambahkan.

Baca juga: Waspada Penyakit Dropsy pada Mas Koki

Harry mengatakan, kelainan genetik pada ikan tersebut atau bisa dibilang “cacat” bisa mempengaruhi dari harga ikan itu sendiri yang menjadi mahal, bahkan bisa puluhan kali lipat dari harga normal. Hal itu dikarenakan keberadaan ikan dengan kelainan genetik sangat langka.

Namun untuk harga ikan albino, sambungnya, sekarang ini cenderung terus menurun. Adapun beberapa faktor yang menjadikan harganya turun, di antaranya pada gennya itu sendiri. "Sekarang sudah banyak yang ternak ikan albino karena jika indukan albino dengan albino, maka turunannya pun besar kemungkinan albino. Atau walaupun indukan albino dengan yang normal, maka turunannya yaitu HET (membawa darah albino). Suatu saat anakannya pun bisa menurunkan albino," jelasnya.

Berbeda dengan kelainan genetik albino, masih kata dia, ikan yang leucistic dari harganya cenderung stabil dan mahal. Karena jika dikembangbiakan, indukan leucistic dengan leucistic turunannya belum tentu leucistic. Tetapi indukan yang normal dan menurunkan ikan dengan kelainan genetik leucistic ini bisa menjadi aset, lantaran indukan kemungkinan besar bisa menurunkan turunan leucistic kembali di generasi turunannya.

Baca juga: RES Albino, Keci-kecil Harganya Selangit

Sedangkan untuk ikan yang erythristic, melanistic dan xhantic, ia menilai mempunyai genetik yang tidak kuat lantaran terjadi mutasi lagi ke normal. Contohnya pada ikan kecil dengan erythristic, melanistic dan xhantic 70% sampai 80% bisa balik lagi menjadi normal.

Namun begitu ada juga ikan yang sampai dewasa tetap dengan kelainan genetik tersebut. "Untuk harga sendiri relatif jangan terkecoh dengan kelainan genetik ini membeli dengan harga terbilang mahal terutama untuk ikan yang masih kecil," paparnya.

Harry menandaskan, semua ikan dengan kelainan-kelainan genetik tersebut hanya bisa didapatkan dengan captive breeding, dikarenakan untuk mendapatkan di alam sangat sukar dan sangat langka. Kalaupun ada di alam kemungkinan untuk bertahan hingga dewasa dengan kondisi warna yang mencolok menjadikannya sasaran bagi ikan predator.

"Mungkin ada beberapa faktor di antaranya bisa jadi dengan kalainan warna yang mencolok di alam mereka bisa menjadi sasaran mangsa untuk predatornya. Wallahualam," pungkasnya.

Baca juga: Melihat Kelangkaan Ular Piton Albino

Related News