• 2 December 2024

Mengenaskan, Ini Penyebab Ribuan Ikan Mati di Danau Maninjau

uploads/news/2022/01/mengenaskan-ini-penyebab-ribuan-6900772371b116e.jpg

Kabar kematian ribuan ikan di Danau Maninjau tentu cukup mengkhawatirkan. Diperkirakan para petani Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Maninjau mengalami kerugian mencapai Rp35 miliar dari berat total 1.764 ton. Angka kematian ikan yang sangat besar ini sesuai informasi dari Rosva Deswira - Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Penyebab kematian ribuan ikan di Danau Maninjau merupakan dampak dari faktor cuaca di daerah Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Curah hujan cukup tinggi yang disertai angina kencang membuat air bawah naik ke atas sehingga kandungan oksigen sangat berkurang. Memang kematian ikan di Danau Maninjau bukan yang pertama kali, namun saat ini jumlahnya sangat banyak.

Baca juga: keunggulan ternak lele bioflok

Selain faktor kekurangan oksigen yang dipicu oleh cuaca ekstrim, tanpa disadari jumlah petani Keramba Jaring Apung di Danau Maninjau semakin meningkat. Jika pada tahun 90-an, jumlahnya belum sebanyak saat ini. Data terakhir pada 2016, petani KJA di Danau Maninjau telah memiliki keramba sebanyak 22 ribu buah. Sedangkan kemampuan ekosistem hanya berkisar enam ribu buah saja.

Dengan banyaknya keramba di Danau Maninjau, ekosistem tentu tidak dapat mendukung dalam mengurai kotoran (feses) yang dihasilkan ikan. Sesuai dari lansiran kompas.com, Peneliti Ahli Utama di Pusat Riset Limnologi BRIN Dr Ir Fauzan Ali, M.Sc mengatakan, “Bayangkan, mungkin setiap hari pemberian pakan ikan mencapai puluhan ton sehingga kualitas air di danau Maninjau tentu akan menurun. Walau pada dasarnya, Danau Maninjau merupakan danau vulkanik dengan kemampuan membersihkan diri karena terdapat protozoa untuk mengurai kotoran. Namun jika terlalu banyak maka akan timbul amoniak.”

Ikan akan mengalami pertumbuhan seiring berjalannya waktu, dan tentunya membutuhkan asupan pakan yang semakin banyak sehingga feses pun akan lebih banyak dihasilkan. Hal ini tentu tidak sesuai dengan kapasitas Danau Maninjau yang masuk dalam 11 Danau terbesar di Indonesia dengan luas 99,5 km² . Padahal kedalaman Danau Maninjau rata-rata 105 meter hingga 157 meter.

Baca juga: Asyiknyq budidaya ikan Nila Hitam

Namun karena tingkat amoniak yang dihasilkan dari kotoran ikan, tentu sangat berbahaya sehingga berujung ribuan ikan mati di Danau Maninjau. Sehingga dapat dikatakan, penyebab kematian dari ribuan ikan di Danau Maninjau disebabkan kekurangan kadar oksigen dan tentunya tingkat amoniak yang cukup tinggi.

Memang cukup sulit untuk membatasi jumlah keramba yang digunakan oleh pra petani KJA di Danau Maninjau. Tentunya pihak terkait harus segera mengambil langkah agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Bagaimana pendapat Sahabat Tani demi mengatasi permasalahan ini?

Related News