Ingin Ternak Lele Untung Besar, Ini Rumusnya
Ikan Lele semakin naik daun dikalangan peternak, selain dianggap lebih kuat terhadap cuaca. Cara budidaya lele juga diperkirakan tidak membutuhkan banyak tenaga. Perhatian khusus lebih ditujukan jenis pakan yang digunakan. Walau saat ini cukup banyak pembudidaya yang lebih memilih pakan pabrikan sebagai menu utama. Selain dianggap lebih mudah diperoleh, banyak yang merasa daging ikan lele dengan pakan pelet lebih gurih.
Namun bagaimana perhitungannya agar lebih menguntungkan saat memperoleh hasil penjualan ketika panen. Ingat harus untung, jangan sampai buntung.
Baca juga: Ini 6 jenis ikan lele unggulan
Dalam budidaya lele, biaya yang harus dikeluarkan adalah pembuatan kolam, pembelian bibit, pakan, vitamin dan biaya lainnya. Sebagai perkiraan untuk 1.000 ekor, harga bibit lele 250/ekor (Rp250.000), pakan pelet 14.000/kg x 60 kilogram (Rp840.000), vitamin Rp100.000, garam dan lainnya berkisar 200.000. Total pengeluaran tanpa biaya pembuatan kolam mencapai Rp1.390.000.
Jika hasil panen lele setiap kilogram terdapat empat ekor ikan lele, maka perhitungannya 250 gram/ekor. Seandainya hasil panen sebanyak 90 persen atau 900 ekor maka bobot total lele mencapai 225kg. Dengan harga jual per kilogram Rp18.000, maka akan dikalikan 225kg sehingga total pendapatan kotor sebesar Rp4.050.000. Dan jika dikurangi biaya pengeluaran maka diperkirakan akan mendapatkan Rp2.660.000.
Nilai yang sangat menggiurkan dari 1.000 ekor yang membutuhkan masa panen selama 3 bulan. Namun semua tetap tergantung dari jumlah hasil panen. Sahabat Tani pasti mengetahui, keberhasilan panen lele tetap tergantung dengan pakan hingga waktu pemberian.
Untuk takaran atau jumlah pakan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan dan mengacu dari berat tubuh lele. Secara normal pemberian pakan untuk setiap harinya berkisar 3-6 persen dari total bobot ikan yang dipelihara. Tentu saja perhitungan tersebut tidak mutlak karena tergantung dari nafsu makan ikan lele.
Baca juga: Penyebab peternak lele mengalami kerugian
Waktu pemberian pakan lele yang baik pada pagi, siang, sore dan malam hari. Kenapa malam hari? Ikan lele termasuk hewan nocturnal sehingga aktif di malam hari. Namun jika ukuran lele semakin besar, frekuensi pemberian dapat dikurangi hanya menjadi 3x sehari. Dalam pemberikan pakan, pastikan agar seluruh ikan mendapatkan jatah makan agar pertumbuhannya seimbang.
Ingat, ikan lele masuk dalam hewan kanibal ketika asupan makannya tidak terpenuhi. Tentunya hal ini dapat menjadi pemicu terjadinya kerugian selama budidaya lele. Namun jika sejak bibit dibiasakan dengan waktu pemberian pakan (2 kali sehari) maka ketika dewasa tidak mengalami perubahan. Hal ini seperti yang pernah diungkapkan Muhammad Hazim Arroyan, peternak millenial asal Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat pada tim Jagadtani.com
Dengan keuntungan yang menjanjikan, apakah Sahabat Tani ingin memulai budidaya lele?