• 24 November 2024

Mengenal Karakter Kunci Keberhasilan Budidaya Ikan Hias

"Terkena dampak krisis ekonomi, banting stir dari karyawan menjadi peternak ikan hias yang ditekuni untuk menunjang kehidupannya."

Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia pada era 90an, membuat Bondi Tatang Saputra harus putar otak agar dapat memenuhi kebutuhannya. Berternak ikan lele menjadi pilihannya saat itu, "Saat krisis harus rela terkena PHK, dari informasi teman bahwa berternak ikan lele cukup menjanjikan dengan modal yang tidak besar."

Namun menjadi berternak ikan lele hanya dijalani Bondi yang juga tergabung dalam Mina Mustika - Kelompok pembudidaya ikan hias air tawar selama 4 tahun saja. Memasuki tahun 2004, Bondi mulai beralih dari ikan konsumsi ke ikan hias air tawar. Saat itu ikan hias seperti ikan Dolar, Conggo hingga ikan hias Panda.
"Secara hitungan di atas kertas, keuntungan ikan hias lebih menjanjikan. Bisa untung sekian ratus persen, tapi kan itu secara teorinya. Tapi harus berani ambil keputusan untuk merubah jalan hidup."

Berbagai kendala dan godaan untuk berhenti berusaha cukup besar, hasilnya usaha ikan hias Bondi sempat memgalami pasang surut. Memasuki tahun 2008, Bondi memutuskan untuk lebih serius menjadi pembudidaya ikan hias dan konsumsi. Untuk ikan konsumsi, pilihannya jatuh ke ikan Patin. "Salah satu alasan untuk lebih serius karena ikan patin lebih membutuhkan perhatian, paling tidak setiap 3 jam sekali harus diberi pakan. Pokoknya makan ga makan tergantunh dari hasil ternak."

Baca juga: Budidaya Ikan Hias Jadi sumber penghasilannya

Hingga saat ini, Bondi yang dibantu sang istri dan anaknya telah memiliki aquarium sebanyak 130 buah dengan kolam batu 11 buah dan kolam tanah (empang) sebanyak 3 buah. Seluruh kolam tersebut diisi dengan 10 jenis ikan hias dan ikan patin. Untuk ikan hias seperti Discus, Pbass, Oscar dan lainnya.

Selama melakukan budidaya ikan hias, Bondi mengakui butuh perhatian dalam mengetahuibkarakter ikan hias."Jika tidak mengetahui karakter ikan, pasti sulit untuk megembangbiakan. Banyak hal yang harus diperhatikan seperti kondisi air, tingkat kelembaban, karakter ikan hingga banyak lagi. Terlalu memaksakan akan menjadi masalah dan berujung oematian."

Sebagai pembudidaya, Bondi selalu menyesuaikan kebutuhan pasar ketika akan memanen ikan hias. Namun yang pasti, dirinya selalu berusaha menghindari memanen dalam usia masih belia. Tujuannya agar ikan hias dari hasil budidaya nya lebih dapat bertahan saat pengiriman ke para konsumennya.

Bondi juga selalu berusaha memenuhi permintaan ikan yang sedang trending, contohnya ikan predator yang naik daun, ketika masa pandemi Covid-19. Walau demikian, Bondi tetap fokus pada ikan hias yang telah lama dibudidayakan.

Baca juga: Jenis ikan koi yang digemari

Ikan hasil budidaya Bondi Tatang Saputra dari Mina Mustika menjadi incaran pengepul maupun para penghobi ikan hias. Salah satu kota yang secara rutin mendapatkan ikan hias nya adalah Tulungagung - Jawa Timur. "Memang ada yang sering datang langsung tetapi juga harus memenuhi permintaan pasar dari Tulungagung. Kemungkinan besar untuk memenuhi pasar ikan hias di Jawa Timur."

 

Related News