• 20 April 2024

Mengenal Kawin Dodokan Ayam Serama

"Birahi ayam jantan bisa ditingkatkan dengan metode khusus, memberikan tambahan pakan alami lebih aman bagi ayam Serama."

Sahabat Tani pasti sudah tidak asing dengan ayam serama. Ayam hias yang berasal dari Malaysia berpostur tubuh mungil. Sekalipun berukuran kecil, pamor ayam serama tidak kalah dengan unggas jenis lain.

Jenis ayam ini memiliki warna bulu begitu indah dan gaya yang gagah dengan membusungkan dada. Tak heran, ayam serama banyak dipelihara untuk keperluan hobi dan kontes di kalangan penggemarnya.

Seperti halnya, Imam Thamami, pemilik Thama Serama Betta yang sudah terpikat hingga terjun menekuni usaha beternak ayam serama sejak 2015. Menurutnya, ayam serama dapat dikembangbiakan secara alami di kandang atau kawin normal.

Baca juga : Cara bikin mesin penetas telur

Namun ada metode perkawinan secara alami lain atau yang disebut kawin dodokan. Kawin dodokan untuk membantu mengawinkan serama jantan dengan cara memegangi betina.

Imam menilai metode tersebut lebih baik untuk menghasilkan telur fertil dibandingkan dengan kawin normal.

"Kawin dodokan juga lebih terawat, ayam jantan tidak usah mengejar-ngejar betina. Terkadang ada betina tidak mau dikawin, dikejar-kejar akhirnya jantan cape ataupun tidak terkontrol kawinnya sehingga performa ayam turun. Kelamaan ayam bisa jadi sakit," ujarnya kepada Jagad Tani, Senin (17/1).

Ia mengatakan, metode kawin dodokan dapat dilakukan pagi ataupun sore hari. Namun begitu kawin dodokan juga dapat dilakukan di luar waktu itu dikarenakan birahi serama jantan bisa saja memucak misalnya pada siang hari.

"Pada umumnya pagi dan sore. Tapi ayam ada masa birahi, siang juga bisa, jadi lihat kondisi jantannya. Nah, untuk meningkatkan birahi biasanya dibantu dikasih jangkrik. Untuk obat ada, cuman saya takut ada efek samping," tandasnya.

Dijelaskan olehnya, indukan ayam serama yang siap untuk dikembangbiakan idealnya berusia delapan bulan. Secara normal, serama betina sendiri dapat memproduksi telur dari 4 sampai 10 butir, bahkan ada yang sempat mencapai 20 butir.

Setelah proses perkawinan ayam, lanjut Imam, adalah pemisahan induk betina yang bertelur dari kandang serama jantan. Telur tersebut untuk akan dierami induk ayam hingga telur menetas paling lama selama tiga minggu atau 21 hari.

"Tapi jika pengeraman ayam betina bagus, biasanya lebih cepat, 17 atau 18 hari itu kadang telur sudah menetas," tambah pria berusia 32 tahun itu.

Pemisahan anakan ayam juga dilakukan setelah memasuki usia seminggu yang dipindah ke kandang anakan dengan tetap dalam pengasuhan induk ayam. Anakan ayam dapat diberikan pakan milet dan pur sehari dua kali pada waktu pagi dan sore hari.

Imam menandaskan, anakan ayam baru dapat dipisah dari induk ayam setelah masa pengasuhan kurang lebih selama satu bulan. Di kandang soliter dikhususkan anakan ayam serama hasil dari pemilihan.

"Di kandang anakan setelah diasuh iduknya sampai satu bulan, anaknya dipindah ke kandang soliter untuk perawatan dan dipilih mana yang bagus. Sementara iduknya dimasukan ke kandang breding," tandasnya

Related News