Sejarah Serama, Ayam Silangan Asal Malaysia
"Kalau sekarang ia lebih dikenal dengan sebutan ayam sombong karena dadanya yang membusung"
Spesies Ayam serama adalah salah satu ayam hias yang memiliki postur yang pendek, kecil, dan dadanya membusung. Ayam ini adalah ayam terkecil di dunia atau dikenal dengan nama “The Smallest Bantam Chicken”. Ayam serama merupakan jenis ayam hasil persilangan yang dilakukan oleh warga Malaysia sebagai metode percobaan. Persilangan pertama terjadi pada tahun 1973 antara ayam kapan dengan ayam silkie.
Namun hasil dari persilangan pertama ini tidak sesuai dengan harapan karena peranakan yang muncul adalah ayam silkie dengan kaki panjang. Percobaan kedua pada tahun 1980 antara ayam kapan bertubuh kecil dengan ayam kate dari Jepang. Hasil dari persilangan tersebut yaitu menghasilkan ayam katai Jepang berkaki panjang yang bobotnya sekitar 650 gram per ekor.
Baca juga: Memilih Ayam Serama Calon Juara
Percobaan kedua dianggap masih gagal karena bobotnya terlalu besar serta berat. Persilangan berikutnya terjadi pada tahun 1988 dari ayam hasil persilangan sebelumnya dengan ayam kate Jepang. Namun percobaan tersebut masih dianggap belum maksimal hingga persilangan terakhir yaitu pada tahun 1990 yang mengahasilkan ayam liliput dengan berat 500 gram. Postur tubuhnya dan kepalanya kecil, sayap menggantung menjuntai kebawah dan terlihat ramping. Nah, percobaan inilah yang menghasilkan ayam berbusung kokoh ayam serama.
Imam Thamami, Salah satu peternak ayam serama asal Rancamaya, Bogor menjelaskan asal usul ayams erama yang saat ini sudah tersebar luas di seluruh Indonesia. “Ayam serama ini masuk ke Indonesia itu tahun 2000-an pertama dipopulerkan sama Pak Rudi Pelung,mulai dipekenalkan tahun 2003. semenjak itu barulah berevolusi menjadi serama sekarang dengan beberapa generasi dari tahun ke tahun. dulu itu ayam serama lebih dikenal dengan ayam terkecil didunia bentuknya masih hampir mirip ayam kate karena memang perkawinan ayam kate dengan ayam pakan malaysia. Kalau sekarang ia lebih dikenal dengan sebutan ayam sombong karena dadanya yang membusung,” tuturnya saat ditemui Jagadtani.com belum lama ini.
Baca juga: Mengenal Kawin Dodokan Ayam Serama
Beternak atau membudidayakan ayam serama saat ini cukup populer, banyak juga yang memelihara ayam serama untuk dikonteskan dan nama biasanya disebut dengan serama kontes. Untuk serama kontes biasanya harganya lebih mahal dibandingkan dengan ayam serama biasa. Seperti yang dilakukan Tama sedari lama, ia sudah mengikuti kontes ayam serama hampi di seluruh kota di Indonesia. “Saya kontes Alhamdulillah sudah banyak, paling jauh di Sulawesi tapi kalau pengiriman ayam sendiri paling jauh sudah sampai papua sana, kalau untuk dijadikan bisnis ayam serama ini cukup menjajikan karena harga jualnya yang tinggi, saya saja bisa menjual ayam ini sekitar 5 sampai 8 juta,” jelasnya.
Thama juga menjelaskan, keunikan ayam ini adalah memiliki busung yang besar yang membuat para pencinta ayam tertarik. "Dengan keunikan sendiri ayam ini punya karakter yang bisa perform di meja atau yang bisa bergaya di meja yang di konteskan sampai sekarang. Dari dulu sudah dilihat dari bentuk tubuhnya, anatomi, jengger sampai kaki yaitu karakter menyombongkan diri dengan memmbusungkan dada," tutupnya.
Baca juga: Untung Membusung Ayam Serama