• 29 March 2024

Mengetahui Kunci Keberhasilan Ternak Lele

Halo Sahabat Tani, kalian tahu tidak kalau lele merupakan salah satu hewan yang mempunyai banyak protein dan baik untuk tubuh terutama bagi anak usia dini. Untuk memilih lele yang baik bisa dilihat dari cara peternak merawat lele. Kali ini aku mau kasih tahu teknik bagi para pemula yang tertarik untuk ternak bibit lele menggunakan kolam terpal.

Menurut Hadi, pemilik Fams Penjelajah Lele Nusantara (Plenus), Pamulang - Tangerang Selatan menjelaskan bahwa untuk pemula yang ingin memulai ternak bibit lele harus menjaga lima konsep seperti yang Hadi sendiri terapkan yaitu manajemen air, manajemen kolam, manajemen pakan, manajemen sortir, dan manajemen panen. Dalam ternak milik Hadi mengunakan bibit lele jenis Sangkuriang.

Baca juga: Pembudidaya lele yang sukses dari Bekasi

“Yang pertama adalah manajemen air, jadi air itu harus dirawat terus ada bahasanya buang amoniak gitu jadi yang kedua adalah manajemen kolam, jadi manajemen kolam ini berapa kuantiti ikan yang ada di kolam, jadi kita harus tau misalkan dua kali dua berapa jumlah daya tampungnya. Terus yang ketiga adalah manajemen pakan sehingga kita harus disiplin dalam pemberian pakan. Keempat adalah manajemen sortir jadi ikan lele itu memang harus disortir. Untuk manajemen kelima yaitu  panen,” ujar Hadi pemilik Fams Plenus.

Manajemen air yang dimaksud adalah air wajib difermentasi 7-14 hari lalu tebar bibit. Saat peternak tebar bibit lele ukuran 7-8 cm maka lele tersebut harus berada di kolam selama satu bulan hingga masa panen yaitu 75 hari. Selama satu bulan amoniak atau kotoran lele akan mengendap di dasar kolam maka dari itu peternak harus menguras air kolam minimal 10 cm dan menambah air kolam hingga penuh setiap hari pada waktu pagi sebelum pemberian pakan, hal ini dilakukan agar lele tidak keracunan kotorannya sendiri.


Menurut Hadi, dalam satu kolam terpal maksimal harus ada 200 bibit lele per meter kubik, lebih sedikit lebih baik. Karena semakin banyak bibit lele di dalam kolam dikhawatirkan pertumbuhan lele akan lambat dan bisa menyebabkan gagal panen karena oksigen dalam kolam itu berkurang. Kalau ingin menambah panen bibit lele maka perbanyak kolam dan tebar bibit lele lagi. Kolam lele berbahan terpal dapat tahan hingga 5-7 tahun, namun wajib dijaga dengan mengisi air dan bagian atas terpal kolam lele yang kering dibasahi dengan spons agar tetap lembab pada saat cuaca panas.

Selanjutnya hal yang perlu diperhatikan untuk peternak pemula yaitu pakan bibit lele. Untuk pakan memiliki tiga metode, pemberian pakan pada waktu pagi, sore dan malam, lalu empat hari sekali pada waktu pagi, sore, malam, dua per tiga malam, dan per tiga jam sekali diberi pakan.

Perbandingan pakan dengan ikan yang ada di kolam biasa disebut biomasa, tergantung bobot ikan yang berada di kolam lalu di kali dengan tiga persen atau tiga kali pemberian pakan. Saat pagi 30%, sore 30% dan malam 40%, karena pada saat malam hari lele lebih aktif dan tingkat kanibalismenya lebih tinggi.

Ada larangan pemberian pakan saat waktu hujan untuk ternak bibit lele kolam terpal yang berada di luar ruangan, karena zat asamnya lebih tinggi dan pH nya rendah dikhawatirkan lele akan mengalami masalah pencernaan jika hal ini dilakukan. Pemberian makan dilakukan 2-3 jam setelah hujan reda tetapi kalau hujan seharian maka lele tidak diberi makan sama sekali atau puasa. Pemilihan makan untuk bibit lele proteinnya harus mencapai 40%, lebih tinggi agar pertumbuhan bibit lele lebih cepat.

“Biomasa seperti itu sebenarnya bagus tapi diutamakan feeling juga sih, kalau ikan sudah makan tidak lahap sedikit makannya ya udah. Karena ada lele dengan nafsu makan tinggi, apalagi malam hari sehingga pemberian pakannya harus lebih karena waktunya lebih panjang daripada pagi dan sore,” kata Hadi.

Manajemen sortir itu adalah masa panen, kalau untuk bibit lele ukuran 7-8 cm itu waktu panen pertama selama 75 hari sebanyak 40% kalau manajemen yang disebutkan itu benar dilakukan dan panen maksimal tiga kali. Cara menghitungnya yaitu berat bobot lele dengan harga pakan yang sudah peternak keluarkan, tetapi bisa terbantu dengan adanya manajemen air, pemberian pakan yang dilakukan secara benar dan meminimalisir kematian bibit lele maka harga pakan bisa berkurang.

Baca juga: Kampung Lele Boyolali terobosan KKP

“Intinya satu, kesabaran kesiapan air semua mau sistem apa saja. Untuk pemula yang pengen mulai harus bener persiapan air, pemilihan bibit yang bagus dan manajemen pakan agar bisa mencapai saat panen, pokonya panen dulu deh jangan ngomongin untung. Cari mentor terbaik dari yang baik agar dapat meraih hasil terbaik. JIka semua tahap telah dilakukan tetapi ada satu yang salah maka harus coba lagi karena ikan itu disiplin. Bisnis ternak lele biasanya 60% gagal karena human dan 40% karena alam. Lalu bagaimana cara menanggulangi alam, ya dengan cara 60% yang bergantung dari manusia. Semua hasil dari usaha yang telah dilakoni dan tentunya wajib disiplin." pungkas Hadi.

Related News