Bukan hanya Kebun Binantang Ragunan dengan segudang hewan di Jakarta. Ternyata di timur Jakarta juga terdapat surga hewan yang tepatnya berada di daerah Ciracas, Jakarta Timur. Bedanya, cukup banyak koleksi hewan unik berada di dalam rumah milik dari Dharmawijaya Widyatama, s p. Koleksi hewan unik yang dipelihara mencapai lebih dari 200 ekor.
Seluruh hewan tersebut terdiri dari berbagai jenis burung, kura-kura, katak, kucing, sugar glider, ikan, primata hingga berbagai jenis kadal atau reptil. Seluruh hewan peliharaannya tersebar di tiga rumah dengan diawasi langsung oleh seorang keeper dan tentunya seorang dokter pada setiap rumah demi memastikan kesehatan seluruh hewan unik tersebut.
Untuk burung yang berjumlah mencapai 40 ekor, terdiri dari burung hantu, Celepuk, burung Finch asal Jepang & Cina, hingga berbagai jenis burung paruh bengkok (Burung Nuri, Rosela dan lainnya) maupun burung Puyuh asal Thailand. Khusus burung Finch yang masuk dalam jenis burung Emprit dengan warna eksotis, Dharma telah berhasil mengembangbiakan di kandang koloni.
Dharmawijaya juga memelihara Sugar glider yang masuk dalam klasifikasi Marsupiallia atau hewan berkantong seperti koala dan kangguru. "Untuk di Indonesia, Sugar glider berasal dari Papua dengan warna asli abu-abu. Sementara warna lainnya seperti Mozaik, Caramel dan lainnya merupakan hasil mutasi ginetik dari silangan asal luar negeri."
"Hewan primata yang saya miliki adalah Marmoset jenis Common Marmoset. sebagai hewan yang dilindungi, Marmoset terdiri dari beberapa jenis dan cukup banyak yang berkembang biak di Amerika Serikat. Seperti milik saya yang berasal dari Amazon - Amerika Serikat. Harga Common Marmoset di Indonesia sekitar 30 - 50 juta rupiah.
Untuk Marmoset milik Darma berjumlah dua ekor atau sepasang jantan-betina. Memelihara hewan unik memang sebisa mungkin harus sepasang agar mengurangi tingkat stres hewan, terlebih saat memasuki masa birahi.
Hewan yang paling banyak jumlahnya adalah kucing, dengan total lebih 80 ekor dari 12 jenis kucing. Dari seluruh kucing yang dipelihara, Darma memiliki kucing jenis lykoy. Jenis kucing yang tergolong dalam ras baru dengan penampilan mirip serigala. Kucing Lykoi telah mengalami mutasi genetik alami sehingga tidak ada bulu di sekitar kuping, mata, mulut dan moncongnya.
"Untuk mendatangkan kucing Lykoi dari Amerika Serikat membutuhkan proses panjang. Breeder akan memastikan kucing Lykoi mendapatkan perawatan sesuai kebutuhan. Selain itu, saya beruntung mendapatkan kucing ini tanpa disterill karena kebanyakan kucing ras yang dibawa ke Indonesia telah di steril karena populasinya masih terbatas."
Tentunya kehadiran sepasang kucing Lykoi diharapkan dapat berkembang biak di surga hewan milik Darma. Saat ini ada kamar khusus yang digunakan dengan berbagai fasilitas seperti layaknya kamar tidur untuk orang.
Dharma memastikan seluruh hewan unik yang dipelihara akan mendapatkan perawatan spesial demi menjaga pertumbuhannya. Vaksin hingga vitamin juga dipastikan selalu diberikan rutin. Untuk lebih lanjut, Sahabat Tani dapat melihat melalui channel youtube JagadTani.com