Cara Tangani Aeromonas, Penyakit Mematikan Lele
Dalam berternak ikan air tawar, tentunya tidak lepas dari resiko penyakit selama memelihara hingga masa panen. Salah satu penyakit yang kerap menyerang ikan air tawar adalah bakteri Aeromonas sp. Penyakit ini tergolong ganas, mudah menular dan berdampak kematian pada ikan, termasuk ikan lele. Untuk menangani wabah Aeromonas sp, Rohadi - ketua kelompok Pembudidaya ikan kecil (Pokdakan) Mina Jaya – Bekasi jabarkan cara mengatasinya.
“Ikan lele yang terkena penyakit aeromonas dapat dilihat dari bercak merah/ pendarahan di bagian dada, perut, kepala dan pangkal sirip, sirip punggung. Biasanya bagian dada dan ekor terlihat rusak serta selaput lendir berkurang sehingga kulit menjadi kesat. Nafsu makan ikan juga akan berkurang sehingga pertumbuhannya tidak maksimal.
Baca juga: Rohadi Pembudidaya Ikan Lele Asal Bekasi
Menurut Rohadi, salah satu faktor penyebab munculnya Aeromonas adalah kondisi atau kualitas air yang kurang bagus. Penyebab menurunnya kualitas air disebabkan menumpuknya sisa-sisa pakan di dasar kolam. Selain itu, perubahan suhu hingga kepadatan populasi ikan menjadi pemicu bakteri Aeromonas sp menyerang ikan.
Terdapat beberapa cara untuk mengatasi penyebaran dari aeromonas pada ikan lele, namun Rohadi memberikan langkah awal dengan mengunakan Kalium Permanganat (PK). Obat luar yang kerap digunakan orang untuk membersihkan luka dan mengatasi jamur kulit. PK juga aman digunakan pada bayi yang terkena penyakit gatal-gatal dengan dosis tertentu.
“Langkah awal dalam menangani penyakit Aeromonas pada ikan dapat menggunakan PK yang mudah diperoleh di apotik atau toko obat. Tetapi harus disiapkan wadah atau ember besar dan kolam lainnya untuk menampung ikan yang telah diterapi mengunakan PK.” Ungkap Rohadi.
Ember besar diberi air bersih dan Kalium Permanganat (PK) dengan takaran 2 gram/10 liter, pastikan tercampur sempurna hingga air berwarna ungu. Sebelum melakukan proses merendam ikan lele, kolam berbeda dengan air bersih yang ditaburi garam harus disiapkan terlebih dahulu.
“Ikan lele yang telah terendam PK harus dimasukan kolam berbeda, jangan kembali dimasukan pada kolam sebelumnya. Kemungkinan bakteri Aeromonas masih terdapat pada kolam sebelumnya sehingga ikan rawan terkena penyakit.”tegasnya.
Cara merendam ikan lele pada air plus PK hanya beberapa saat saja. Berkisar 30 detik saja, jika terlalu lama malah berbahaya karena obat tersebut lebih diperuntukan bagian luar tubuh. “Ikan lele yang telah tertangkap menggunakan jarring langsung direndam sebentar, kemudian dilepaskan di kolam berbeda.”
Baca juga: Kunci keberhasilan ternak ikan lele
Setelah seluruh ikan lele direndam dan dipindahkan, kolam yang sebelumnya harus segera di kuras. Hal ini untuk mengurangi resiko penyakit aeromonas menyebar ke kolam lainnya. Sementara untuk pemberian pakan, ikan lele yang baru diobati harus dipuasakan dahulu. Paling tidak membutuhkan waktu sekitar 1 malam.
Tidak ada salahnya memberikan potongan daun pepaya agar ikan lele tidak stress dan tenang di dalam kolam. Selain itu, Rohadi menambahkan agar tidak lupa memberikan EM4. “Fungsi dari EM4 dapat menguraikan gas amoniak, methan dan zat lainnya agar tidak berbahaya. Sisa pakan yang ada di dasar kolam dapat difermentasi berkat EM4 sehingga menjadi pakan alami bagi ikan.”
Bagaimana, semoga Sahabat Tani yang baru memulai budidaya ikan lele mendapatkan tambahan pengetahuan ya.