• 23 April 2024

Lulusan IT Sukses jadi Peternak Ikan

Perjalanan panjang yang dilalui Kevin Antoni semasa perkuliahan sampai dengan dunia kerja dengan suka dan duka. Mengambil dua jurusan semasa kuliah tak membuatnya berpikir ingin menjadi seorang peternak. Banyak hal yang sudah ia coba, dari membuka usaha makanan sampai menjadi peternak ayam. Gagal berkali-kali baginya hal yang wajar, sampai saat ini Kevin tetap konsisten menjalankan usaha di bidang pertanian yaitu peternakan ikan konsumsi yang terletak di daerah Petukangan, Jakarta Selatan.

“Awal sih dulu pelihara ikan itu beli bibit ya nah terkadang dapat yang bagus dapat yang kurang bagus akhirnya aku berpikir untuk produksi bibit sendiri, cari indukan, itu juga nggak sengaja waktu itu aku pelihara nila kok lama kelamaan ada anakan banyak, aku serokin anakannya nggak abis-abis, akhinya coba untuk dibikin seperti ini,” tuturnya.

Baginya, usaha ternak ikan adalah usaha yang sangat menjajikan karena setiap hari manusia membutuhkan bahan pangan untuk dikonsumsi dan salah satunya adalah ikan untuk memenuhi kebutuhan protein. “Alhamdulillah sih setiap hari ada yang order, dari restoran maupun skala rumahan, ada juga yang untuk dipelihara lagi di rumah, kalau kami disini sih jualnya bebas perkilo bisa eceran atau satuan juga bisa,” jelasnya.

Baca juga: Raup Untung dari Ternak Ikan Nila

Perbedaan peternakan ikan konsumsi milik Anton dengan peternak lainnya adalah, Anton menggunakan filtrasi seperti di ikan hias. “Untuk ikan konsumsi ini menggunakan sistem filtrasi walaupun ikan konsumsi tapi aku perlakukan seperti ikan hias, jadi dia tetap bening, bagus ,sehat. Aku filter airnya jadi air kotor keluar menjadi air yang layak dipakai. cara kerjanya gampang sama seperti akuarium jadi air lama terkuras,” ujar pria berumur 30 tahun itu.

Untuk ikan yang tidak membutuhkan filter seperti ikan lele, Anton juga punya acara sendiri untuk perawatan airnya. “Lele sih nggak butuh filtrasi tapi aku buat disini dia ada pergantian air tiap waktunya, kita pakai air kucur jadi air tiap hari tuh terganti, air baru masuk, air lama keluar. Disini kita juga memperhatikan kayak oksigen terlarutnya semua bersentrak pada satu blower yang besar jadi semua tinggal diatur pakai keran untuk sistem filtrasinya. secara biaya memang sedikit lebih mahal tapi dari segi maintancenya lebih bagus,” ungkapnya.

Baca juga: Cara Mudah Ternak Cacing Sutera

Pria berkacamata itu memang mengakui bahwa dirinya hobi dengan pertanian, sebab selain beternak ikan konumsi ia juga menanam beberapa sayuran di lahannya seperti terong, bawang, cabai, sampai daun mint.

Related News