Cara Mudah Ternak Cacing Sutera
"Caranya sangat mudah, faktor utama untuk ternak cacing sutera ini yang penting menggunakan air mengalir, di atas kolam entah itu kolam ikan atau apapun yang penting airnya mengalir.."
Peningkatan kebutuhan sumber protein di masyarakat, semakin hari terus mengalami perkembangan. Salah satu sumber protein yang kerap dibutuhkan adalah ikan. Dengan adanya pengembangan budidaya ikan konsumsi bersifat perlu dan penting. Budidaya ikan konsumsi dapat dimaknai dengan usaha memperbanyak, merawat, dan menjaga kelestarian ikan yang dilakukan oleh orang maupun badan tertentu, sehingga menghabiskan atau mengurangi nilai guna ikan dalam rangka pemenuhan kebutuhan manusia. Secara sederhana, budidaya ikan konsumsi dilakukan untuk menghasilkan pembesaran ikan sesuai ukuran dan waktu panen yang tepat.
Kevin Antoni Namanya, berawal dari hobi lulusan IT itu menganggap peternak budidaya ikan konsumsi merupakan pilihan peluang usaha yang menjanjikan dan menghasilkan pendapatan. Namun, dalam beternak faktor pakan adalah salah satu hal penting yang harus diperhatikan. Untuk itu pria yang akrab disapa Anton tersebut memiliki inovasi dengan beternak cacing sutera sendiri untuk memenuhi kebutuhkan pakan ikan-ikan konsumsi yang ia budidayakan.
Baca juga: Manfaat Ccaing Sutera Untuk Ikan
“Soal pakan saat ini saya kultur sendiri seperti cacing sutera walaupun memang belum memenuhi kebutuhan tapi seenggaknya mengurangi biaya. Jadi awalnya setiap hari saya beli cacing sutera di supplier saya pikir kalau beli mulu boros juga kenapa kita nggak bikin sendiri aja. Ditambah kalau beli juga kadang barangnya ngga ada, terkadang kalau lagi hujan barangnya langka susah didapat nah jadi bergantung tuh sama supplier,” tuturnya.
Anton juga mengatakan untuk beternak cacing sutera sendiri tidak membutuhkan modal yang terlalu besar dan perawatan khusus. “Caranya sangat mudah, faktor utama untuk ternak cacing sutera ini yang penting menggunakan air mengalir, diatas kolam entah itu kolam ikan atau apapun yang penting airnya mengalir, jadi pergantian air selalu ada, cacingnya harus yang sehat warnanya tidak pucat, masih merah kalau dipegang menciut, pakannya juga hanya pakai sayur-sayur busuk, kol atau sawi, bisa juga menggunakan ampas tahu,” jelas pria berusia 30 tahun itu.
Baca juga: Memisahkan Cacing Sutera dari Lumpur
Untul medianya, agar tidak memerlukan biaya yang terlalu besar Anton menyarankan menggunakan jerigen bekas yang dipotong-potong menjadi dua bagian lalu atasnya diberi pipa agar air selalu mengalir. “Walaupun saat ini setengahnya saya masih dari supplier tapi ini bisa menekan akan ketergantungan saya kepada supplier, jadi untuk bibit-bibit baru yang belum bisa makan cacing besar saya kasih cacing sutrea dulu jadi tingkat kematiannya rendah,” tutupnya.