MinaB Agribisnis Berternak Nila Dengan Bioflok
BOGOR - Dewasa ini inovasi tentang metode budidaya ikan terus berkembang sebagai upaya untuk mendongkrak produktivitas yang optimal. Salah satunya inovasi yang cukup populer dalam budidaya ikan dengan sistem bioflok.
Berbagai keuntungan dari sisi efisiensi pakan, penggunaan air hingga lahan serta padat tebar yang tinggi dan waktu perawatan terbilang singkat, membuat sistem bioflok banyak diterapkan oleh peternak ikan.
"Dengan sistem bioflok ini, pertama hemat air bisa hampir 90 persen hingga masa panen. Jadi minim penggantian air. Penambahan air itu paling 10 persen tiga hari setelah pembuangan kotoran dasar," kata Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) MinaB Agribisnis, Widia Muhtar kepada Jagad Tani, Rabu (18/5).
Baca juga : IT's Buah Dukung Petani Buah Lokal
Ia melanjutkan, keuntungan lain dari sistem bioflok bisa menekan penggunaan pakan utama pelet hampir 30 persen. Pasalnya dalam kolam bioflok terdapat kumpulan mikroorganisme yang berbentuk flok menjadi sumber pakan alami bagi ikan.
"Kedua irit pakan pelet karena ada flok bakteri probiotik. Flok ini jadi makanan ikan. Kalau pakai sistem konvensional biasanya 1 kilogram ikan memerlukan 1,5 kilogram pakan, tapi dengan sistem ini bisa 0,9 hingga 1,1 kilogram pakan," tukasnya.
Selain itu untuk sistem bioflok juga efisiensi lahan dengan penerapan padat tebar 100 ekor per meter kubik jika dibandingkan sistem konvensional. Dalam kolam bioflok berdiameter 3 meter dan ketinggian air 90 sentimeter bisa diisi 600 sampai 700 ekor ikan.
Dengan sistem bioflok ini juga, terang Widia, sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan lebih cepat. Hal itu dikarenakan ikan banyak bergerak dan pastinya cepat lapar saat di luar waktu rutin pemberian pelet pagi dan sore. Ikan pun akan makan flok.
Pokdakan MinaB Agribisnis sendiri saat ini tengah membudidayakan ikan nila merah dengan sistem bioflok di Kelurahan Cikaret, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat. Budidaya ikan nila merah dilakukan mulai dari pembenihan, pembesaran hingga ikan siap jual.
"Yang ada sekarang untuk pembesaran 32 kolam, sementara pembenihan di 8 kolam. Kolam pembesaran diameternya 3 meter dan kolam pembenihan ukuran 2,5x4,5 meter dengan ketinggian air 80 sentimeter. Per kolam pembenihan itu diisi 10 ribu ekor," imbuhnya.
Ia mengakui budidaya nila merah yang dilakukan belum secara mandiri untuk pengadaan benih ikan. Benih ikan saat ini didatangkan dari wilayah Sukabumi dan Subang. "Sekarang kolam pemijahan sedang didesain dulu. Dan saat ini ambil dari larva usia seminggu dan sekitar 2 minggu perawatan sudah ukuran 2 jari."
Widia juga menjelaskan, nila merah sudah bisa dipanen setelah usia perawatan selama 4 bulan dengan 5 ekor untuk 1 kilogramnya. Sedangkan ikan saat masuk kolam pembesaran seukuran 2 jari dengan berat 20 sampai 30 gram.
"Panen kita diperkirakan 1,5 sampai 2 kwintal setiap kolamnya. Iya kalau 32 kolam kurang lebih target kita bisa mencapai 4 sampai 4,5 ton per bulan," paparnya seraya menambahkan nila merah hasil budidaya Pokdakan MinaB Agribisnis untuk memenuhi kebutuhan wilayah Kota Bogor hingga Jakarta.
Kesempatan ini, ia menegaskan, budidaya nila merah sistem bioflok ini memanfaatkan flok bakteri probiotik, oleh karenanya harus rutin dilakukan pengecekan tiga hari sekali untuk mengetahui kadar flok termasuk pH air sebesar 7 sampai 8.
"Disini untuk pengecekan (flok) kita pakai alat ukur dengan batas minimum 20 dan maksimalnya 50 mililiter. Ketika posisi 20 mililiter itu ditambah probiotik, sedangkan 50 mililiter diberi molase saja," ucapnya.
Baca juga: Pencegahan penularan wabah PMK pada Kandang
Selain itu dikarenakan sistem ini mengandalkan juga pasokan oksigen, kata Widia, aerator dari blower bekerja tanpa henti. Dengan demikian diperlukan pompa cadangan ataupun genset untuk mengatasi saat kondisi mati listrik.
"Ikan masih bisa bertahan maksimal itu 3 jam ketika blower mati. Lewat dari itu biasanya ikan stres dan resikonya kematian. Untuk bisa bertahan 3 jam lagi bisa buang air setengah kolam. Jadi maksimalnya 6 jam. Makanya wajib untuk punya genset," pungkasnya.