• 22 November 2024

6 Cara Membuat Batik Ecoprint

uploads/news/2022/05/6-cara-membuat-batik-36844b75c870729.jpeg

Fashion merupakan salah satu bagian hal penting yang ada pada kehidupan. Dengan berkembangnya zaman, tren fashion pun semakin beragam. Mulai dari perkembangan model, bahan, cara pembuatan, sampai gaya menjadi hal yang sangat berpengaruh dalam dunia fashion. Salah satunya batik ecoprint, dimana ecoprint menjadi salah satu teknik yang menggunakan bahan-bahan dari alam guna menjaga dan melestarikan bumi.

Pembuatan batik ecoprint sendiri banyak dijumpai di daerah Jawa Tengah, seperti Yogyakarta, Magelang, dan daerah sekitarnya. Meskipun banyak pembuat batik ecoprint tentunya mempunyai keunikan dan ciri khas masing-masing.

Baca Juga : Ecoprint Dari Daun Jadi Cuan

Seperti Yusriani, pemilik mini galeri Yumiecoprint yang berlokasi di jalan Pelda Sugiyono, Tridadi, Sleman, Yogyakarta. Membagikan tips pembuatan batik ecoprint

“Dalam pembuatan batik ecoprint kita biasanya menggunakan daun yang memiliki zat tanin yang kuat, seperti daun jati, daun lanang, daun insulin, dan masih banyak lagi daun lainnya serta ada juga beberapa jenis rumput seperti biden yang biasanya digunakan untuk pakan ternak.”Ujar Yusriani

Untuk mendapatkan daunnya, karena berada di kampung jadi masih banyak tanaman dan pepohonan. Bisa menggunakan daun dari pepohonan yang ada di sekitar lingkungan maupun yang ada dikebun terdekat, dengan izin terlebih dahulu untuk mengambil daunnya.

Pembuatan batik ecoprint ini bisa menggunakan bahan katun, sutera, hingga kulit. Begini 6 cara pembuatan batik ecoprint :

  1. Skuring yaitu untuk menghilangkan zat yang ada pada kain, dicuci seperti biasa dengan deterjen yang minim busa, lalu dijemur sampai kering.
  2. Mordan tahapan untuk memberikat zat agar daun-daun yang digunakan nanti warnanya muncul di kain, biasanya kita menggunakan tawas atau kapur tapi menggunakannya hanya sedikit jadi tetap tidak merusak lingkungan, setelah itu kainnya dicelupkan lalu dikeringkan kembali.
  3. Proses pewarnaan disebutnya ZWA (Zat Warna Alami) misalnya menggunakan kunyit, kunyitnya kita blender terlebih dahulu lalu dimasak hingga mendidih, kemudian disaring dan baru dimasukkan kedalam ZWA semalaman. Setelah itu kita peres, lalu dilebarkan kainny.
  4. Penataan Daun, setelah diperas dan dilebarkan daun siap untuk ditata diatas kain. Daun yang digunakan bisa seperti daun jati, daun lanang, daun insulin, daun kenikir dan bunganya, daun yerba, jenitri, jarak wulung dan masih banyak lagi. Daun-daun tersebut bisa langsung ditata sesuai dengan kreatifiktas kita saja, setelah di tata dengan baik daunnya lalu kita gulung kainnya menggunakan plastik hanya syaratnya kita harus pakai plastiknya berulang tidak boleh sekali pakai, karena kita sebisa mungkin jangan menggunakan plastik. Setelah itu kita gulung dan dijadikan bundle .
  5. Pengukusan, setelah dibundle kain siap untuk dikukus selama 2 jam sampai 2 jam 30 menit untuk mendapatkan hasil yang maksimal
  6. Pengeringan, setelah dikukus kain dikeringkan dengan cara diangin-anginkan saja, lalu kain siap digunakan.

Jangan lupa untuk perawatan batik ecoprint sama saja seperti batik tulis biasanya, hanya dicuci dengan lera atau sampo baby, ataupun pelembut pakaian dan jangan disikat agar kain ecoprint bertahan lama.

 

 

Related News