Sahabat Tani pernah mendengar ayam ekor panjang atau dikenal dengan ayam onagadori. Salah satu ayam hias yang ada di Indonesia sejak tahun 90-an. Namun ayam onagadori ini berasal dari Jepang pada era Mewa yaitu pada tahun 1764. Ayam onagadori merupakan ayam yang di hibridisasikan ayam hutan biasa dengan ayam totenko ayam asli domestik Jepang oleh ilmuan Jepang bernama Reymond.
Pada 200-300 tahun yang lalu berhasil mencapai 2-7 meter, dan bahkan di era selanjutnya setelah perang dunia kedua muncul lah ayam onagadori berwarna putih, dimana panjang ekornya bisa mencapai 10 meter. Karena ekornya yang sangat eksotis, ayam tersebut menjadi peliharaan para pejabat atau kementerian, termasuk juga kaisar Jepang yang memang memiliki hobi.
Baca juga : Sejarah Serama Ayam Silangan Asal Malaysia
Achmad Gitaraka, salah satu peternak sekaligus penghobi ayam onagadori memberikan cara perawatan ayam onagadori “untuk perawatan onagadori tergolong mudah karena ayam ini tidak banyak bergerak, tidak aktif. Dia hanya bertengger saja. Untuk perawatannya biasa saya suka pakai pur yang kodenya 94 untuk ayam yang dewasa, tapi untuk perawatan hariannya saya suka kasih minyak ikan sama suplemen yang mengandung protein lebih tinggi asam aminonya agar ekornya tetap berkilau.” Ujar raka pada saat di wawancarai
Berawal dari hanya memelihara sepasang kini raka sudah berhasi membudiayakan ayam onagadori miliknya dengan mengkawinkan kearah meningkatkan kualitas pada ayam tersebut. Hingga menghasilkan ayam onagadori yang memiliki karakter, bentuk tubuh, serta ekor yang rimbun. Dengan menyediakan kandang yang sesuai kebutuhannya “dengan tomebako dalam bahasa Jepang, kandang yang menyerupai lemari ini, menjadi tempat pemeliharaan ayam onagadori yang di dalamnya dapat memisahkan antara ekor dan kotorannya. Ukuran yang dibutuhkan hanya 15cm tidak harus memiliki kandang yang luas.” Ucap raka
Baca juga : Ternak Ayam Pelung Punya Prospek Menjanjikan
Cukup di pelihara di dalam kandang, karena memang ayam onagadori hanya perlu di jemur 15 menit lalu kemudian dimasukkan kembali ke kandang, yang terpenting ayam onagadori ini ekor dan kesehatannya terjaga.
Untuk harga ayam onagadori memang terdengar mahal, namun nilai jual tersebut tidak akan mengkhianati hasil. Raka biasanya menjual ayam onagadori berkisar 500 ribu hingga 20 juta rupiah. “ayam onagadori ini sebenarnya tidak ada harga pasarannya, tapi umumnya dan saya jual itu sekitar 500 ribu – 1 juta untuk usia 1 bulan, untuk usia remaja di harga 2 juta keatas, hingga yang dewasa dan memiliki ekor yang lebat bisa mencapat 20 juta keatas. Tutup raka