• 19 April 2024

Perempuan Tani Cafe Dukung UMKM Se-Indonesia

Perempuan Tani Cafe yang hadir sejak tahun 2020 memiliki menu andalan jus hijau kebunku dan nasi hijau kemangi. Berdirinya cafe yang berada di jalan Gandaria III - Jakarta Selatan, merupakan bentuk atas masukan berbagai pihak untuk mendukung UMKM pertanian di seluruh Indonesia.

Terlebih pandemi Covid-19 sangat berdampak pada sektor UMKM, hal ini membuat Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) berusaha menghidupi sektor tersebut melalui Perempuan Tani cafe. Bukan sekedar cafe kekinian tetapi sebuah langkah demi menyalurkan produk dari seluruh UMKM yang tergabung dengan HKTI.

Tentunya langkah tersebut telah sesuai konsentrasi dari HKTI yang bertujuan menjadi jembatan antara petani hingga para pelaku UMKM dengan pasar atau konsumen. "Saat pandemi Covid-19, sekitar 97% UMKM mengalami depresi sehingga roda perekomian di sektor pertanian mengalami penurunan. Tentunya kami yang fokus menjadi bridging antara UMKM dengan para pelaku usaha atau pasar sehingga berdirinya Perempuan Tani cafe." Ungkap Dian Novita Susanto sebagai pendiri Perempuan Tani cafe.

Saat ini, terdapat lebih dari 850 UMKM yang bergabung dengan HKTI. Hasilnya seluruh produk yang tersedia di Perempuan Tani cafe merupakan produk asli dari Indonesia. Terbukti dengan kopi yang tersedia berasal dari kopi Bajawa, kopi gayo, kopi dari Jember hingga kopi dari daerah lainnya, termasuk kopi asal Jawa Barat maupun Sulawesi.

"Tidak hanya kopi, produk lainnya dari pertanian juga tersedia di Perempuan Tani cafe seperti olahan produk makanan, sayur mayur hingga industri kreatif. Dan sesuai visi misi dari HKTI menjadi jembatan pelaku UMKM (produsen) dengan pasar maka konsumennya tidak hanya hadir dari Indonesia tetapi secara internasional."

Sementara untuk sistem kerjasama antara pelaku UMKM dengan Perempuan Tani cafe, produk yang ditawarkan harus telah melalui proses seleksi demi menjaga kualitas dan tentunya telah mendapatkan sertifikat halal . Sedangkan sistem kerjasama dengan sistem konsinyasi sebesar 10 persen.

"Selain sertifikasi halal, produk UMKM yang tersedia di Perempuan Tani cafe harus juga memberikan informasi kesanggupan dalam produksinya. Untuk kemasan juga kami beri masukan agar dapat memenuhi standar dari kebutuhan konsumen. Tetapi untuk saat ini, kopi yang di ekspor masih berupa green bean. Kami sebagai organisasi berusaha agar kopi yang diekspor dalam bentuk olahan."

Hingga saat ini, melalui Perempuan Tani cafe telah berhasil meng-ekspor ke mancanegara melalui berbagai produk UMKM yang bernaung di bawah organisasi HKTI. Tentu harapan utama agar para petani dapat meningkatkan taraf hidup mereka.

 

Related News