Makanan Pokok Khas Indonesia Pengganti Nasi
Ketahanan pangan sedang dipersiapkan untuk menjelang krisis pangan di seluruh dunia. Memang Indonesia telah berhasil mencapai swasembada beras dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini, Tetapi mencari alternatif bahan pokok untuk menggantikan beras (nasi), dianggap menjadi solusi terbaik.
Walau sebenarnya, sejak masih duduk di bangku sekolah telah menerima informasi tentang setiap daerah di Indonesia memiliki makanan pokok yang tidak hanya beras. Namun tidak salah jika Jagadtani Kembali membahas untuk mengingatkan berbagai makanan pokok sebagai pengganti nasi di Indonesia.
Sekedar informasi kandungan nutrisi pada nasi terdapat karbohidrat 90%, protein 8%, lemak 2%. Namun dari berbagai sumber mengatakan nasi juga mengandung fosfor, magnesium, mangan, zat besi, selenium, asam float, tiamin dan niasin yang baik. Namun yang tidak dapat dilupakan adalah nasi makanan rendah serat dengan kandungan asam lemak omega-6, pati dan gula.
Makanan khas Indonesia pengganti nasi terdiri :
- Singkong
Pada artikel olahan singkong sebagai alternatif ketahanan pangan, kami telah membahas berbagai macam makanan berbahan dasar singkong. Saat ini singkong memang dianggap hanya sebagai makanan ringan saja.
Namun saat ini juga telah tersedia beras singkong, olahan yang penyajiannya mirip seperti memasak beras pada umumnya. Untuk kandungan pada singkong seberat 100gram akan terdiri dari air (61,4 gram), karbohidrat (36,8 gram), energi (154 kkal), protein (1,0 gram), serat (0,9 gram), lemak (0,3 gram), kalium (394 miligram), kalsium (77 miligram), vit C (31 miligram) dan fosfor (24 miligram).
Dengan kandungan tersebut, tentu singkong dapat digunakan sebagai makanan pengganti nasi sebagai bentuk ketahanan pangan.
- Sagu
Papeda pasti lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia, dibandingkan sagu. Makanan khas Indonesia timur seperti Nusa Tenggara, Maluku dan Papua memang terkenal dengan papeda yang disandingkan ikan kuah kuning dan sayur mayur. Rasa yang menggugah selera makan.
Kandung sagu kering dalam 100gram terdapat karbohidrat (94 gram), protein (0,2 gram), serat (0,5 gram), kalsium (10mg), zat besi (1,2mg), Energi (355 kkal), lemak, karoten dan asam askorbat. Dari hasil penelitian, dikatakan bahwa kombinasi sagu dan protein kedelai dapat berfungsi dalam menunda rasa Lelah, bahkan dapat meningkatkan stamina tubuh.
- Ubi Jalar
Dari hasil banyak penelitian, ubi jalar atau ketela rambat mengandung banyak nutrisi yang dapat melawan atau mengurangi beragam penyakit, seperti penyakit jantung, obesitas dan diabetes.
Pada ubi jalar seberat 100gram terdapat air (80,1gram), kalori (76 kkal), karbohidrat (17,7 gram), lemak, (0,14gram), protein (1,37gram), serat (2,5gram), gula (5,74 gram), kalsium (27gram), sodium (27gram), zat besi (0,72gram), magnesium (18miligram), fosfor (32miligram), kalium (230miligram), Vit C (12,8miligram), beta karoten (9,440 mikrogram) dan kolin (10,8 gram).
Dengan kandungan yang terdapat pada ubi jalar, tentu tak heran banyak yang menjadikan sebagai makanan utama atau sekedar pengganti di masa penyembuhan. Terlebih ubi jalar dapat meningkatkan energi dan menurunkan berat badan.
- Jagung
Beragam olahan makanan dapat dihasilkan dengan jagung, termasuk menjadi makanan pokok di beberapa wilayah di Indonesia, yaitu Madura, Nusa Tenggara dan sebagian Jawa Timur. Dengan berbagai kandungan, termasuk antioksidan yang sangat baik bagi Kesehatan mata membuat jagung cukup digemari dalam berbagai olahan.
Secara kandungan nutrisi pada jagung terdiri dari karbohidrat (41gram), protein (5,4gram), kalori (177kkal), lemak (2,1gram), serat (4,6 gram), vit C, Vit A, Vit B dan berbagai nutrisi lainnya. Sebenarnya masih cukup banyak kandungan nutrisi lainnya yang terdapat pada jagung.
Pastinya jagung dapat menjadi makanan alternatif dalam menghadapi ketahanan pangan.
Dengan seluruh makanan pokok tersebut tentu dapat menjadi alternatif pengganti nasi. Bagaimana, Sahabat Tani akan memilih yang mana?