• 25 April 2024

Berternak Ayam Brahma Bikin Untung Besar

uploads/news/2022/10/ayam-brahma-58574dcbdfd74db.jpg

"Ternak Ayam Brahma bikin untung besar, mulai dari telur dan anakannya punya harga yang bagus. Terlebih perawatan yang mudah membuatnya makin untung."

 

Banyak pendapat mengenai asal usul ayam Brahma, ungags berukuran besar dengan ciri terdapat bulu lebat hingga bagian kakinya. Awalnya Ayam Brahma muncul di tepi sungai Bramapootra atau Burrampooter – India. Namun dari data mengatakan bahwa Ayam Brama pertama kali dikembangbiakan di Amerika Serikat pada 1850.

 

Pada saat itu, Ayam Brahma dijadikan ayam konsumsi, namun seiring meningkatnya permintaan membuat ayam ini menjadi langka. Akhirnya ayam ini mulai dibudidayakan sebagai ayam hias.

 

Masuk dalam kategori ayam hias, tentu membuat harga Ayam Brahma melonjak seiring tampilannya yang menarik dan berukuran besar. Terlebih masih sedikitnya peternak ayam yang membudidayakan Ayam Brahma, padahal permintaanya cukup tinggi.

 

Memang dibanding pertama kali kehadirannya Ayam Brahma di Indonesia yang harganya mencapai jutaan hingga puluhan juta, kini harganya mulai dari ratusan ribu saja. Tetapi nilai tersebut masih tergolong cukup menarik bagi Sahabat Tani yang ingin memulai usaha peternakan ayam.

 

Untuk memelihara indukan ayam Brahma, tergolong tidak sulit. Menurut Nanang Kristanto yang telah menekuni budidaya Ayam Brahma, memelihara ayam ini tidak sulit. Bahkan cenderung lebih mudah dibanding ayam hias lainnya.

 

“Mungkin karena bulu yang tebal membuat ayam brahma lebih kuat pada berbagai kondisi cuaca, namun kandang harus dalam kondisi kering. Jika ayam sehat, tentu akan menghasilkan banyak telur,” ungkap Nanang saat ditemui di daerah Depok.

 

Untuk kandang sendiri, Nanang menyarankan berukuran 2,5 x 2,5 meter untuk setiap indukan. “Dengan ukuran kandang tersebut dapat menampung indukan ayam braham sebanyak lima ekor. Indukan dari ayam brahma bisa dikawinkan dengan sistem poligami, satu jantan dengan empat betina.”

 

Agar telur yang dihasilkan dapat maksimal, Nanang menerapkan penetasan menggunakan alat inkubator (mesin penetas telur). “Saya awalnya mengandalkan sistem pengeraman, tetapi telur yang dihasilkan hanya 15 butir. Tetapi setelah mencoba mengunakan mesin tetas, satu indukan betina ayam brahma dapat bertelur lebih dari 30 butir.”

 

Bicara tentang telur, peminat ayam brahma tidak hanya anakan. Tetapi telur ayam brahma juga diburu dengan banderol Rp30 ribu per butir. Harga yang cukup bernilai untuk sebutir telur.

 

Namun untuk memaksimalkan telur, asupan yang seimbang harus diberikan pada indukan ayam brahma. Sesuai posturnya yang tingginya mencapai 70cm dengan bobot maksimal sepuluh kilogram, tentu membutuhkan banyak makanan. Pakan ayam atau pur harus mengandung protein sesuai kebutuhannya.

 

Walau membutuhkan makanan yang cukup banyak, tetapi nilai jualnya masih sangat menguntungkan dan masih sangat dicari oleh para penggemar ayam hias. Bahkan Nanang Kristanto masih belum dapat memenuhi permintaan di area Jabodetabek.

 

Tentu menjadi peluang bisnis yang sangat bagus bagi Sahabat Tani. Tertarik?

 

Related News