Beternak Ayam Besar Kalkun
Utami (58) peternak ayam kalkun memberikan tips kepada Sahabat Tani yang ingin beternak ayam kalkun.
TANGERANG SELATAN - Kalkun atau ayam kalkun merupakan sebutan untuk dua spesies burung berukuran besar dari ordo Galliformes genus Meleagris.Kalkun betina bisanya lebih kecil dan warna bulu kurang berwarna-warni bila dibandingkan kalkun jantan. Saat di alam bebas, kalkun mudah dikenali dari rentang sayapnya yang mencapai 1,5-1,8 meter.
Banyak yang berpendapat, kalkun yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari kalkun dari suku Maya. Alasannya, kalkun dari suku Maya lebih penurut ketimbang kalkun liar dari Amerika Utara. Kalkun liar sendiri merupakan hewan buruan di Amerika Utara, namun tidak seperti kalkun negeri, kalkun liar gesit dan pandai terbang.
Memiliki tubuh yang besar dan sehat, tak luput dari perawatan yang bagus dengan memberi pakan yang berkualitas dan diatur sesuai umur ayam kalkun. Menurut Utami (58), peternak kalkun, selama ini ia memberi makan kalkun miliknya dengan sayur.
“Soal makan, kalau yang kecil umur sebulan makannya masih pur biasa. Nah, kalau masuk dua bulan pur nya dicampur dengan sayuran hijau,” katanya saat ditemui Jagadtani.id di rumahnya di Bumi Serpong Damai (BSD) City, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten, belum lama ini.
Baca juga: Cara Alami Atasi Penyakit Kambing
Ternyata, kalkun tidak begitu menyukai makanan yang bertekstur lembek. Maka dari itu, Utami mencampurkan pur atau pelet dengan sayuran hijau. Ia juga mengaku baru mengetahui hal tersebut sejak tiga tahun silam.
“Dicampur itu supaya enggak terlalu lembek seperti makanan bebek, tapi harus agak kering, bisa dicampur kangkung apa aja kalau yang lebih irit lagi pakai rumput,” jelasnya.
Ayam kalkun sendiri merupakan salah satu ayam terbesar di dunia. Namun, badannya yang besar juga tidak menjamin tubuhnya selalu sehat. Seperti halnya dengan unggas lainnya, ayam kalkun juga bisa terkena berbagai macam penyakit.
“kalau dua minggu enggak usah pakai lampu, biar enggak kepanasan. Jadi dimasukkan ke kardus saja, nanti dikeluarkan lagi,” ucapnya.
Biasanya, kalkun milik Utami sering terserang penyakit kutil. Awalnya, muncul di kaki, kemudian merambah ke seluruh tubuh.
“Umur kira-kira sebulan, mulai keluar penyakit kayak kutil kalau sudah keluar di kaki langsung ke seluruh badan. Sehabis itu saya berpikir, ‘oh, mungkin diberi oli,’ ternyata tidak mempan, sampai saya beli obat cacar di apotik,” sebut wanita tiga anak ini.
Menurut Utami, dalam pengobatan hewan, banyak peternak yang menggunakan obat kimia dan mengandalkan obat-obatan dari pabrik. Namun, tidak banyak diantara mereka yang berinisiatif untuk membuat obat sendiri dengan menggunakan bahan-bahan tradisional. Pengobatan ini biasanya menggunakan jenis rimpang dan bahan ramuan lainnya yang bersifat tradisional.
“Ternyata sembuhnya itu pakai minyak tanah. Dalam waktu sehari bisa langsung kempis lalu dikerik pakai cutter. Alhamdulillah sembuh,” tutupnya.