• 22 November 2024

Bertemu Sapi Metal dari Swiss

Sapi metal salah satu sapi yang diincar banyak pembeli, karena sapi ini bobotnya besar dan karkas dagingnya itu tinggi serta lemaknya tidak banyak alias sedikit.”

JAKARTA SELATAN – Bagi para peternak sapi, memilih bibit sapi merupakan salah satu yang terpenting dan tidak bisa disepelekan. Apa lagi, kini tren beternak sapi metal sedang mewabah di Indonesia. Sapi metal dipilih para peternak, karena memiliki tubuh yang besar, berdaging, dan sangat mudah untuk dipelihara. Para peternak sapi kini tak hanya mengembangkan sapi lokal, tetapi juga beternak sapi impor asal Swiss ini. Latif, salah satu peternak sapi asal Jakarta yang juga memelihara sapi metal di Kandang Sapi Betawi Muda, Jalan Palem 02, Kelurahan Petukangan Utara, Kecamatan Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta.

“Sapi metal salah satu sapi yang diincar banyak pembeli, karena sapi ini bobotnya besar dan karkas dagingnya itu tinggi serta lemaknya tidak banyak alias sedikit,” ucap Latif saat ditemui di Kandang Sapi Betawi Muda, Jalan Palem 02, Kelurahan Petukangan Utara, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, kepada JagadTani belum lama ini.

Baca juga: SiPicow, Aplikasi Pendeteksi Penyakit Ternak

Menurut Latif, berat sapi metal jantan yang telah dewasa dapat mencapai berat badan 1.400 kilogram dan untuk betina dapat mencapai berat 900 kilogram. Latif juga menambahkan, sapi metal termasuk kategori sapi potong yang berasal dari wilayah dengan beriklim dingin serta merupakan sapi dengan kategori tipe besar. Sapi metal, lanjutnya, memiliki volume rumen yang besar dan kemampuan menambah konsumsi di luar kebutuhan yang sebenarnya dan menuntut pemeliharaan secara teratur.

“Sapi metal itu ciri-cirinya kepalanya dan keempat kaki-kakinya berwarna putih. Di atas kepalanya juga ada rambut-rambut keriting. Warna kepala dan kakinya yang putih, tanda dari jenis sapi metal ini,” terangnya.

Baca juga: Melihat Peternakan Sapi Jumbo Palu

Selain itu, sapi ini menurut Latif, merupakan tipe sapi perah dan sapi pedaging. Hanya saja di masyarakat Indonesia sapi metal ini lebih populer untuk penggemukan sebagai sapi penghasil daging atau sapi potong. Ia juga mengungkapkan, selama ini ia beternak sapi tak hanya untuk modal investasi, namun pegawai negeri sipil ini juga menganggapnya sebagai pembelajaran.

“Saya kan juga pengurus pramuka anak nasional, waktu itu saya ajak ke sini untuk belajar tentang sapi sejak dini, minimal mengenalkan jenisnya. Hampir semua orang melihat sapi hanya ketika Idul Adha saja. Kalau ayam banyak. Kalau sapi dengan jenis-jenisnya yang berbeda itu jarang banget ada yang kenal anak-anak sekarang. Makanya saya juga beternak ini selain untuk berinvestasi, jadi bisa belajar untuk diri saya sendiri, untuk anak saya juga dan juga untuk orang di sekitar saya,” tutupnya.

Related News