Telur Ayam Cemani Berwarna Hitam?
“Ayam cemani dari lahir saat menetas sudah berwarna hitam, namun telur ayam cemani itu tidak berwarna hitam, itu mitos saja.”
TANGERANG - Ayam Cemani atau disebut juga dengan ayam Kedu memang tidak tampak seperti ayam pada umumnya. Warna hitam pekat yang begitu mencolok melekat di hampir seluruh bagian pada tubuh ayam ini. Masyarakat pun banyak yang menyebarkan informasi bahwa telur dari ayam cemani juga berwarna hitam. Padahal menurut Dumadi, pemilik dari Idum Farm yang juga sebagai peternak ayam cemani, ia menolak adanya mitos bahwa telur ayam cemani merupakan telur berwarna hitam.
“Ayam cemani dari lahir saat menetas sudah berwarna hitam, namun telur ayam cemani itu tidak berwarna hitam, itu mitos saja. Jadi kalau kita liat di Google, ada telur berwarna hitam yang mengatasnamakan telur cemani, itu hoax. Kalau telur berwarna hitam itu telur burung emu. Ada telur berwarna hitam dari burung emu, bukan dari cemani,” ucap Dumadi saat ditemui di Idum Farm yang berada di Desa Gelam Jaya, Pasar Kemis, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten kepada tim JagadTani.id belum lama ini.
Baca juga: Terperangah Keindahan Ayam Brahma
Dalam bahasa sanskerta, cemani berarti hitam pekat. Dari asal kata ini, ayam cemani artinya yaitu ayam yang berwarna hitam. Ayam Cemani sendiri merupakan ayam nusantara asli Indonesia yang sangat unik. Ayam ini berasal dari Desa Kedu, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah. Karena itu, banyak masyarakat yang menyebutnya dengan sebutan “ayam kedu”. Antara ayam cemani dengan ayam kedu sendiri sebenarnya tak sama. Pada bagian jengger dan kaki ayam cemani berwarna hitam atau hampir keseluruhan fisik yang terlihat di sekitar tubuh luarnya berwarna hitam. Sedangkan pada ayam kedu, jenggernya berwarna merah dan kaki ayam kedu berwarna kuning seperti ayam kampung pada umumnya. Dumadi menambahkan, rupa telur ayam cemani berwarna putih tulang dan terdapat bintik kemerahan dan menurutnya telur ayam cemani hampir sama dengan rupa telur ayam kampung atau telur ayam yang lainnya.
“Waktu pertama kali saya lihat, saya sudah sangat tertarik dengan ayam cemani. Menurut saya, ayam asli nusantara ini sayang sekali kalau tidak di kembang biakan karena keunikannya yang dimiliki dan juga karena sekarang kan justru lebih banyaknya ayam-ayam yang dari impor dan sebagainya,” katanya.
Baca juga: Menetaskan Ayam Cemani dengan Teknologi
Saat ini pun Dumadi mengakui, permintaan akan telur ayam cemani maupun indukannya semakin meningkat. Baik untuk ditetaskan, untuk dikonsumsi ataupun untuk diternakkan kembali. Harga telur ayam cemani bisa dikatakan cukup mahal dibandingkan telur ayam jenis lainnya.
“Harapannya, dengan ternak telur ayam cemani ini bisa terus melestarikan ayam nusantara yang kalau dilihat saat ini sudah jarang banget yang ternak. Saya berharap, ayam ini tidak akan punah sebagai salah satu khasnya Indonesia,” tutupnya.