Menjaga Masyarakat Kluawi dari Banjir
“Iya, karena selama ini banjir selain mengancam jiwa para penduduk, juga merusak ladang mereka. Itulah kenapa kami memilih untuk menanam pohon yang bisa menjadi sumber pendapatan warga.”
SIGI - Kelompok siaga bencana di lima desa di Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, melakukan aksi penanaman ribuan pohon berbagai jenis. Tujuannya untuk meminimalisir terjadinya bencana di kecamatan tersebut. Dalam aksi itu, masyarakat kelima desa juga dibantu oleh Yayasan Pusaka Indonesia (YPI) dan Catholic Relief Services (CRS). Adapun lima desa tersebut yaitu, Desa Mataue, Marena, Lonca, Toro dan Desa Poleroa Makuhi. Selain untuk mencegah terjadinya bencana, khususnya banjir, penanaman pohon ini juga bernilai ekonomis.
"Iya, karena selama ini banjir selain mengancam jiwa para penduduk, juga merusak ladang mereka. Itulah kenapa kami memilih untuk menanam pohon yang bisa menjadi sumber pendapatan warga," ujar Program Manager YPI, Marjoko, saat melakukan aksi penanaman belum lama ini.
Baca juga: BPTP Sulteng Kembangkan Pengubinan Padi
Marjoko menyebut, setidaknya ada ribuan bibit pohon yang ditanam, seperti durian dan bambu. Ia pun berharap, tanaman ini dapat menambah pendapatan ekonomi keluarga dan masyarakat tidak menebang pohon untuk memanfaatkan kayunya.
"Kita akan beri bibit durian montong, bambu sebanyak 2.825 bibit, tanaman tersebut ditanam pada wilayah ancaman, ada pula yang ditanam di lahan desa dan lahan gereja serta perkebunan warga yang berada pada kemiringan," terangnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan implementasi dari Rencana Aksi kelompok Siaga Bencana Desa yang telah disepakati sebelumnya. Marjoko juga mengingatkan, agar kegiatan ini tidak hanya sampai pada aksi penanaman saja, warga juga diminta untuk bertanggung jawab untuk merawat dan memelihara tanaman tersebut sampai mampu menghasilkan.
"Harus ada tindak lanjut dari kegiatan ini, yaitu dengan memelihara tanaman hingga bisa menghasilkan, mudah-mudahan jika program seperti ini kita lakukan, saya rasa apa yang kita inginkan bisa tercapai," ujarnya.
Baca juga: Upaya BPTP Sulteng Tarik Milenial
Warga pun sangat mendukung dengan adanya penghijauan ini. Saat ditemui di kawasan perkebunan, salah satu petani mengaku cukup senang dengan adanya aksi penanaman. Pasalnya, selain kawasan desa aman dari intaian bahaya longsor, pun setelah empat tahun tanaman produktif ini dapat menambah perekonomian masyarakat setempat.
"Alhamdulillah, desa kami mendapat bantuan penghijauan. Semoga tidak ada lagi longsor, masyarakat bisa hidup aman dan sejahtera. Kami berjanji akan merawatnya," ujar salah satu petani, Djumadi.
Diinformasikan, Kecamatan Kulawi merupakan wilayah yang paling sering terjadi banjir di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Bahkan Desember 2019 lalu, bencana banjir menyebabkan dua warga meninggal dunia dan puluhan hektare lahan pertanian rusak.