Jhonlin Group Cetak Satu Juta Lahan Pertanian Di Merauke
"Pemerintah Indonesia sedang berupaya mengatasi permasalahan pangan dengan menyiapkan lahan tanam baru di berbagai daerah. Salah satu lahan yang akan dibuka berada di Merauke, Papua Selatan melalui program cetak sawah satu juta hektare. Untuk memenuhi Perluasan Areal Tanam (PAT), tentu membutuhkan peralatan pertanian yang mendukung, seperti yang telah dipesan oleh Jhonlin Group."
Jagadtani - Pada bulan Juni 2024, PT Jhonlin Group telah memesan alat pertanian berupa eskavator sebanyak 2.000 unit. Tentunya kabar tersebut membuat PT Jhonlin Group milik H. Andi Syamsuddin Arsyad atau Haji Isam menjadi pemegang rekor pemesan eskavator terbanyak di dunia.
Kebutuhan peralatan dengan yang bernilai sekitar Rp 4 trilun, ternyata akan digunakan untuk membangun lumbung pangan (food estate) di Merauke, Papua Selatan.
Total area yang akan disiapkan oleh PT Jhonlin Group mencapai satu juta sawah. Proyek tersebut bukan proyek swasta, tetapi proyek nasional melalui Kementerian Pertahanan dan Kementerian Pertanian.
Peralatan berat yang digunakan untuk membuka lahan pertanian mulai berdatangan di Merauke. Kabar terakhir pada 14 Augustus lalu, puluhan alat berat kembali tiba di Merauke.
Baca Juga: Beli eskavator 2.000 Unit, Jhonlin Group Cetak Pertanian di Papau
Melalui keterangan tertulisnya, H. Isyam mengatakan Jhoni 45 membawa 27 ekskavator, 7 bulldozer, 4 bomag. Nanti akan ada 90 ekskavator dengan tipe TB Jhoni 51/BG BNP 6 JG yang digunakan membangun lumbung pangan di Merauke, Papua Selatan.
Dalam program cetak sawah satu juta hektar di Papua Selatan, bukan perkara mudah. Mengingat infrastruktur pendukung harus dipersiapkan, termasuk jalan dan pelabuhan.
Empat distrik, yakni distrik Ilyawab, Ngguti, Kaptel, dan distrik Muting harus saling terhubung. Melalui hasil survey, titik akan di mulai di Wanab sehingga jalan ratusan kilometer akan dibangun.
Pembangunan ini menjadi komitmen Haji Isyam dalam melaksanakan tugas negara dalam mencetak sawah satu juta hektar di Papua, Beliau mengatakan, “Dalam benak saya hanya terlintas, bagaimana gagasan Presiden terpilih Bapak Prabowo Subianto bisa tercapai. Bagaimanapun caranya, agar satu juta hektare bisa terealisasi, dan berhasil dalam tiga tahun, tanpa berpikir untung rugi, Ini adalah tugas negara yang diberikan kepada saya,” kata Haji Isam.