Sinergitas Industri Pakan Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional
Jagadtani - Kebutuhan pakan ternak semakin meningkat sehingga membutuhkan dukungan melalui teknologi agar industri pakan dapat memenuhi permintaan.
Dalam menjaga pasokan pakan ternak, Kementerian Pertanian melalui Direktorat jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan akan terus berkoordinasi dan mengharapkan indutri pakan Indonesia untuk terus melakukan percepatan usaha dengan didukung oleh teknologi yang semakin canggih dan berkontribusi dalam penyediaan pakan ternak Indonesia serta ketahanan pangan nasional.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Agung Suganda saat membuka Kongres Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) XV Tahun 2024.
“Saya mengucapkan selamat dan sukses kepada Gabungan Perusahaan Makanan Ternak yang telah melaksanakan Kongres ke XV (Lima Belas). Selamat juga kapada Pengurus GPMT terpilih untuk periode Tahun 2024-2028, semoga kedepan bisa lebih memberikan kontribusi lebih bagi perkembangan peternakan melalui industri pakan, terlebih pada masa mendatang dengan Program Makan Bergizi Gratis tentu akan dibutuhkan pakan ternak yang lebih banyak untuk memenuhi produksi daging, telur dan susu” ujar Agung dalam sambutannya.
Memasuki usianya yang ke-48 tahun, Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) masih tetap konsisten mengawal perjalanan industri peternakan di tanah air. Sebagai perkumpulan produsen pakan ternak, GPMT juga berperan dalam membangun perekonomian nasional. Selain itu, melalui sepak terjangnya dalam memproduksi pakan ternak, secara tidak langsung juga berkontribusi dalam meningkatkan konsumsi protein hewani masyarakat Indonesia.
Industri pakan terus berkembang dalam 4 (empat) tahun terakhir. Pada tahun 2020 produksi pakan sebesar 15,89 juta ton, meningkat menjadi 17,38 juta ton (2021), 17,63 juta ton (2022) dan 17,94 juta ton (2023). Dari total pakan yang diproduksi, 97% berupa pakan unggas dan 3% berupa pakan ruminansia dan monogastrik. Kebutuhan ini akan meningkat seiring dengan dilaksanakannya program makan bergizi gratis yang merupakan salah satu program prioritas presiden terpilih.
Peran GPMT sebagai wadah organisasi produsen pakan di Indonesia sangat penting dalam mendukung program Pemerintah dalam penyediaan protein hewani bagi masyarakat Indonesia.
“Saya berharap GPMT dapat menangkap peluang dan terus berkontribusi dalam menciptakan efisiensi dan daya saing di industri pakan untuk mendukung efisiensi dan daya saing produk peternakan. Hal ini penting agar peternakan Indonesia mampu berkompetisi di kancah global yang semakin ketat”, ucap Agung.
Agung juga menyampaikan bahwa pemerintah siap mengawal dan memfasilitasi agar indistri pakan tumbuh pesat demi mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Masih di lokasi yang sama, Desianto Budi Utomo, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) mengungkapkan bahwa dalam perjalanannya selama ini, GPMT senantiasa aktif dalam menyikapi peraturan pemerintah maupun isu-isu terkini seputar industri peternakan dan perikanan.
Desianto juga menyampaikan bahwa hidup matinya industri pakan ternak sangat tergantung dari pertumbuhan industri perunggasan. Pada faktanya, lebih dari 90 persen pakan yang diproduksi oleh pabrikan terserap olehindustri perunggasan khususnya budi daya ayam. Hal ini sejalan dengan peran perunggasan sebagai penyumbang terbesar protein hewani untuk masyarakat.
Sementara itu, Gemi Triastutik Sekretaris Ditjen Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan yang turut hadir dalam acara menyampaikan apresiasi kepada GPMT dan berharap industri pakan ikan juga ternak Indonesia menerapkan industri 4.0 baik di dalam sistem produksi maupun distribusinya. Hal ini agar industri pakan mampu efisien dalam produksi sekaligus mampu berdaya saing dengan produk global. “ Industri pakan ikan dan ternak Indonesia memiliki peluang besar asal dapat terus berkompetisi secara kompetitif”, ujarnya
Sinergitas industri pakan dan rekanannya dalam melaksanakan program dan kegiatan yang telah disusun dan bekerja sama dengan pemerintah dalam rangka meningkatkan daya saing industri pakan dan peternakan utamanya perunggasan Indonesia.
“Pemerintah akan terus mendukung upaya-upaya untuk meningkatkan produksi dan daya saing industri pakan ke depan, tutup Agung.