• 3 December 2024

Pertanian Alami Kekeringan, Kementan Lakukan Mitigasi

uploads/news/2024/08/pertanian-alami-kekeringan-kementan-61660c01d8fca77.jpeg

Jagadtani - Sektor pertanian mengalami dampak terbesar dalam menghadapi perubahan iklim, pertumbuhan tanaman menjadi tidak maksimal. Untuk mengatasi kekeringan pada lahan pertanian, kementerian Pertanian langsung gerak cepat melakukan langkah mitigasi.

Langkah mitigasi pada sektor pertanian yang terdampak kekeringan telah diingatkan neberapa waktu lalu oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang mengatakan "Kita tahu bahwa dunia tidak dalam keadaan baik-baik, ancaman krisis pangan dunia sudah tampak di depan mata kita. Pentingnya sinergi kita semua, bersama kita bantu petani, perkuat ketersediaan dan keberlanjutan pangan."

Mentan Amran menekankan bahwa perluasan areal tanam padi yang sedang gencar dilakukan saat ini sebagai wujud antisipasi krisis pangan global. “Kita optimalkan lahan dan kerahkan pompanisasi untuk meningkatkan produktivitas padi nasional di tengah tantangan yang ada,” ungkap Mentan.

Sejalan dengan arahan Mentan, Sekretaris Ditjen Perkebunan Heru Tri Widarto selaku penanggung jawab PAT provinsi Banten, kembali terjun langsung monitoring irigasi perpompaan di beberapa wilayah di Provinsi Banten, Kamis (29/08).

Monitoring kali ini, mengunjungi Kelompok Tani (Poktan) Binamukti di Desa Gunung Anten, Kabupaten Lebak, Poktan Marga Cahaya di Kelurahan Cigogong, Kota Serang dan Poktan Gempol II, Kelurahan Unyur, Kota Serang.

Kegiatan monitoring ini merupakan kelanjutan dari proses penyaluran bantuan irigasi perpompaan guna meninjau perkembangan setelah bantuan diberikan.

Diketahui dari hasil monitoring, pompa bantuan berupa irigasi perpompaan telah dimanfaatkan oleh petani.

Saat berada di lokasi, Heru juga berkesempatan untuk berdialog langsung dengan para petani mengenai kendala yang dihadapi.

Runasa selaku Ketua Kelompok Tani Bina Mukti menyampaikan apresiasi serta rasa terima kasih kepada pemerintah atas bantuan pompa yang telah diterima dan dirasakan manfaatnya.

Lebih lanjut Runasa menyampaikan, namun banyak tanaman padi di kelompoknya yang terserang hama wereng, sehingga butuh turun tangan dari pemerintah untuk mengatasinya.

Heru menegaskan, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian telah turun langsung ke lapangan melihat dan mengidentifikasi kebutuhan petani.

Heru langsung berkomunikasi dan berkoordinasi dengan dinas kabupaten dan provinsi yang menangani pertanian serta Balai Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Banten untuk menanggulangi masalah hama wereng yang menyerang padi petani.

“Kita melakukan aksi nyata di lapangan untuk mengatasi permasalahan petani, baik berupa bantuan pompa maupun kebutuhan-kebutuhan petani yang lain, akan kita komunikasikan dengan unit kerja yang memiliki kewenangan,” jelas Heru.

Heru berharap agar petani tetap terus semangat menjaga pertumbuhan tanamannya agar swasembada bisa segera tercapai.

Related News