• 5 February 2025

Integrasi Tumpang Sisip Padi Gogo Dengan Kopi Di Kepahiang

uploads/news/2025/01/integrasi-tumpang-sisip-padi-43582f9c5c33021.jpeg

Jagadtani – Dalam mengoptimalkan pemanfaatan lahan perkebunan dan lahan kering di berbagai wilayah Indonesia. Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menugaskan jajarannya agar berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memanfaatkan potensi-potensi lahan yang ada.

Dimana dari lahan tersebut, nantinya diharapkan dapat menghasilkan tambahan produksi dan memenuhi kebutuhan pangan nasional.

Mewakili Plt Direktur Jenderal Perkebunan, Direktur Perbenihan Perkebunan Ebi Rulianti secara simbolis melakukan tanam perdana padi gogo pada areal milik petani kopi seluas 4 ha, di Desa Tebat Laut, Kec Seberang Musi, Kab Kepahiang, Bengkulu, Kamis, (30/01).

“Setelah tanam padi gogo seluas 4 ha ini, direncanakan selanjutnya menyusul di bulan Februari atau Maret tahun 2025, akan dilakukan penanaman padi gogo di wilayah Kabupaten Kepahiang seluas 500 ha,” ungkap Ebi.

Sementara itu Wakil Bupati Kepahiang, Zurdi Nata menyampaikan apresiasinya terhadap program ini dan menyampaikan dukungan penuh dari pemerintah daerah.

Seusai lakukan tanam, Ebi mengatakan kegiatan penanaman padi gogo ini salah satu upaya dalam mendukung ketahanan pangan di Indonesia, sesuai dengan program Presiden Prabowo. Tantangan kedepan begitu besar, kita membutuhkan ketahanan pangan yang kuat.

Jadi, kita harus optimalkan memproduksi pangan di negeri kita sendiri. Karena negara lain juga menjaga kebutuhan dalam negerinya, bahkan ada yang sudah stop ekspor. Dan arahan Pak Presiden sudah jelas kita harus swasembada pangan secepat-cepatnya. Untuk itu Bapak Menteri Pertanian mengerahkan semua jajarannya memperkuat produksi maupun produktivitas agar ketersediaan bahan baku pangan aman dan kebutuhan pangan nasional terpenuhi di masa mendatang.

Pada kesempatan yang berbeda, Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto menjelaskan, selain optimalisasi lahan, pengelolaan tata air juga perlu diperhatikan supaya bisa tanam tiga kali. Kemudian ada juga cetak sawah di luar Jawa. Hal tersebut dalam rangka mengenjot produksi padi.

Lebih lanjut Heru menjelaskan, Direktorat Jenderal Perkebunan diberi tugas oleh Pak Menteri untuk lakukan koordinasi terkait penanaman padi ladang atau padi lahan kering, yang terkenal dengan nama padi gogo.

Heru menambahkan, dengan memanfaatkan lahan yang ada semaksimal mungkin, seperti lahan-lahan perhutanan sosial, lahan milik instansi pemerintah, lahan milik TNI, termasuk lahan-lahan perkebunan seperti lahan perkebunan kopi yang ditumpangsarikan dengan padi gogo. Jadi saat petani menunggu kopinya berbuah bisa menghasilkan padi untuk memenuhi kebutuhan mereka juga, disamping untuk menyokong ketahanan pangan.

Menurut Heru, padi gogo dapat ditanam di lahan kering. Saat ini sudah memasuki musim hujan, bulan Januari mungkin sampai Maret itu masih ada hujan, dan benihnya juga diberikan sesuai waktu umur tanamnya. Insya allah sekitar 3 bulan itu sudah bisa panen. Nah, kalau yang di sawah ya padi sawah, kalau padi gogo di lahan kering. Jadi, disesuaikan dengan spesifikasi lahannya.

Related News