• 5 December 2025

Kurang Petani Muda, Traktor Android Solusinya

uploads/news/2025/08/kurang-tenaga-petani-muda--98760ad2037a6e0.jpg

Di masa kini pemanfaatan alat modern seperti robot pertanian memang sangat dibutuhkan, utamanya dalam meningkatkan produktifitas serta efisiensi penggarapan lahan pertanian seperti penggunaan Traktor Android tentu akan sangat membantu.

Mengingat semakin berkurangnya jumlah petani berusia muda, pengembangan alat pertanian pintar yang digagas oleh Dede Nurdiansyah salah seorang warga desa Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi tentu bisa menjadi sebuah solusi dari kurangnya tenaga muda di dunia pertanian.

Baca juga: Belum Bisa Berkontribusi, Dirut Agrinas Undur Diri

Sebab berdasarkan data Survei Pertanian dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2023, jumlah petani muda yang berusia di kisaran 19–39 tahun ialah sebanyak 6.183.009 orang atau 21,93% dari total petani di Indonesia yang berjumlah sebanyak 28.192.693 orang. Ini menjadi pertanda bahwa inovasi di bidang pertani harus terus terus digalakkan dan dikembangkan.

Menggunakan Traktor Rotari sebagai prototype yang dipasangkan Arduino Uno di badan traktor sebagai prosesor atau chipset yang menjadi otak dari sebuah perangkat. Traktor tersebut bisa dikendalikan jarak jauh menggunakan Handphone lewat aplikasi ESP 32 Camera sebagai remote control

"Antara ESP 32 Camera dengan Arduino Uno itu kita hubungkan menggunakan wifi, kita sudah pernah uji coba di lapangan bolang dari satu tiang gawang ke tiang gang lainnya dan secara optimal bisa digunakan untuk (menggarap) satu petakan sawah," jelasnya.

Pria yang akrab disapa Dede ini tidak hanya bekerja sendirian, sebab ia bekerjasama dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dalam perakitan dan uji coba, sampai akhirnya berhasil. "Kalau di traktor sudah baguslah istilahnya, jadi tinggal pemanfaatannya saja di lapangan, tinggal perlu beberapa perbaikan dan uprage system," tukasnya.

Jika beberapa tahun lalu ramai dibicarakan tentang drone pertanian yang difungsikan untuk memudahkan para petani dalam penyemprotan, pemetaan dan mengefisiensi waktu. Kini bila Traktor Andoid hasil Dede tersebut bisa diproduksi massal dan mendapatkan sokongan dari berbagai pihak, baik dari pemerintah ataupun swasta, tentu akan membuat produktifitas pertanian Indonesia semakin berkembang.

"Kalau di traktor sudah baguslah istilahnya, jadi tinggal pemanfaatannya saja di lapangan, paling (hanya) perlu beberapa perbaikan dan up-grade system terbaru," tukasnya kepada tim Jagad Tani.

Related News