Memulai Usaha Walet, Perhatikan Langkah Berikut
Jagad Tani - Sarang Burung Walet (SBW) merupakan produk yang berharga di pasaran sebab memiliki nilai jual yang cukup tinggi, dan salah satu pasar ekpor utama SBW adalah China. Sehingga membuat banyak orang menjadi tertarik untuk menjalankan usaha sarang burung walet di tempatnya masing-masing.
Selain perlu menyiapkan modal, tentu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika ingin memulai usaha sarang burung walet dengan baik. Mulai dari pemilihan tempat hingga pengecekan ketersediaan listrik. Sebab burung yang biasanya hidup di gua ataupun tempat lembab seperti walet ini perlu tips khusus.
Baca juga: Pantau Harga Unggas Pasar Gembrong Agustus
Di Indonesia, walet-walet dari pulau Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera menjadi wilayah yang menyumbang ekspor sarang burung walet terbanyak. Fregia Pristanto, seorang pelaku usaha sarang burung walet dari Mandiangin, Kabupaten Sarolangun, Jambi, membagikan beberapa tips dalam memulai usaha peternakan sarang burung walet.
"Pertama tentu harus memiliki lahan, survey dulu lahannya. Kita lihat terlebih dahulu banyak nggak waletnya di lahan, caranya, setiap sore kita pancing dengan suara walet yang ada di youtube," terang pria yang akrab disapa Regi ini.
Jika walet tersebut ada di sekitaran lahan, menurut Regi, walet-walet tersebut pasti akan merespon dengan turut mengeluarkan suara. Selain itu perlu diperhatikan pula lingkungan sekitar lahan, mendukung atau tidak, mulai dari segi keamanan, hingga ketersediaan listrik.
"Listrik ini gunanya untuk sound suara walet yang kita hidupkan di rumahan walet nantinya, selain itu juga bisa untuk menghidupkan saluran air di sekitaran tempat walet," tukasnya.
Baca juga: Menangani Chronic Respiratory Disease (CRD) Pada Ayam
Setelah melakukan survey lahan, perlu diperhatikan pula terkait ukuran untuk rumahan walet, adapun ukurannya yakni 4 meter x 8 meter sedangkan tingginya di kisaran 10-15 meter. Adapun di rumahan walet milik Regi memiliki ketinggian 15 meter dan terdiri atas 7 lantai, dengan jarak antar lantai mencapai 2 meter.
Ia menambahkan, jika ingin mencoba-coba untuk membuatkan rumahan walet dibawah dari ukuran tersebut lebih baik jangan dilakukan, karena resiko kegagalannya cukup besar.
"Selain itu sumber pakannya perlu diperhatikan juga, kalau kami disini sih lebih disarankan dibuatkan di sekitaran lahan perkebunan kelapa sawit, rawa-rawa dan payau," tukasnya.

