Terapkan Sistem Monitoring Pertanian ala Lokatani
Jagad Tani - Pengembangan Smart Farming atau pertanian cerdas yang bisa membantu para petani mengelola lahan pertaniannya memang harus dilakukan. Terutama dengan adanya pengembangan Internet of Things (IoT) yakni perangkat pintar yang memungkinkan alat bisa dikontrol secara remote.
Startup (perusahaan rintisan) Agritech, yakni Lokatani lewat aplikasi Lokatani yang sudah tersedia di Playstore dan Appstore, sehingga memungkinkan para petani untuk monitoring (memantau) kebun hidroponik mereka dari jarak jauh.
Baca juga: Arif Satria: IPB sebagai Rumah Besar Inovasi Pertanian
"Jadi kita punya satu layanan monitoring, dia monitoring tertutup. Jadi kita punya satu layanan untuk membuat Greenhouse (rumah tanaman) dengan luasan tertentu, mereka bisa upgrade sayurnya, kita bisa bermitra dan mereka jadi supplier," Ungkap Sellina Desnawati selaku Chief Impact Officer (CIO) dari Lokatani.
Nantinya, para petani mitra tersebut juga akan ditawarkan untuk memasang IoT, sehingga mereka bisa mengakses secara remote dari aplikasi terkait update dari kondisi kebun hingga monitoring setiap sistem yang ada di kebun.
Adapun caranya menggunakan aplikasi setelah selesai di download, kemudian login akun dengan mengunakan email untuk registrasi. Setelah itu tinggal memasukkan data dari Greenhouse dan akan terkoneksi dengan IoT yang ada di Greenhouse.
Baca juga: Perlunya pengembangan Iptek di Pertanian Indonesia
"Di aplikasi kita ada fitur yang namanya jadwal tanam, jadi di fitur tersebut petani bisa input saja sayurannya apa. Nanti secara otomatis bisa kelihatan kapan mereka harus semai, kapan harus pindah tanamnya dan kapan harus pindah tanam ke sistem yang untuk pendewasaan," ungkap yang wanita yang juga Co-Founder dari Lokatani ini.
Bahkan menurut Sellina, untuk prediksi tanggal panennya pun sudah tercatat di aplikasi tersebut.
"Kita ingin duplikasikan konsep kita ini ke kota-kota lain. Sebenarnya kita juga ingin adanya regenerasi petani, jadi yang muda-muda juga bisa tertarik untuk turun ke pertanian," pungkasnya.

