Tempe, Makanan Lokal Berbahan Impor
Jagad Tani - Tempe merupakan makanan olahan lokal asli Indonesia yang terbuat dari olahan kedelai yang di fermentasi dengan ragi dan seringkali dijumpai di pasar tradisional, fresh market hingga swalayan.
Kota-kota seperti Pekalongan, Malang, hingga Semarang bahkan memiliki sentra produksi tempenya masing-masing. Misalnya Kampung Sanan di Malang yang sudah dikenal sebagai salah satu sentra produksi tempe terbesar semenjak masa kolonial, ataupun Kampung Tempe di Kelurahan Kuripan Kertoharjo di Pekalongan yang masyarakatnya menggiatkan aktifitas produksi tempe.
Baca juga: 7 Negara Penghasil Domba Kambing Terbesar Dunia
Uniknya, makanan yang selama ini dikenal sebagai makanan asli Indonesia, ternyata pada umumnya menggunakan kedelai dari negara luar dalam memproduksi termpe hingga saat ini, negara-negara tersebut seperti Amerika Serikat, Argentina dan Brazil.
"Kalau kami disini biasanya menggunakan kedelai impor dari Amerika," ungkap Aradea Rofik selaku produsen tempe skala rumahan di Jakarta Selatan saat ditemui, Kamis (28/08).
Menurut Aradea, pemilihan kedelai impor sebagai bahan baku untuk pembuatan tempe dikarenakan biji dari kedelai impor seperti Amerika Serikat dinilai memiliki ukuran yang lebih besar serta ukurannya yang seragam ketimbang kedelai lokal sehingga membuat tektur tempe lebih merata.
Baca juga: Update Harga Burung di Pekan Ketiga Agustus
Sementara untuk kedelai lokal, kedelainya memiliki ukuran yang lebih kecil serta kurang merata, kurang bersih serta kulit ari kacang sulit terkelupas sehingga lebih cocok untuk dibuat sebagai bahan baku produksi tahu.
"Sebenarnya dari tiga negara besar produsen, kenapa kita menggunakan kedelai yang dari Amerika Serikat, karena itu masih cocok untuk digunakan di pasar kita, yang paling bagus sebenanya dari Brazil, tapi harganya cenderung lebih mahal," ungkap pria asal Pekalongan ini.

