Dari Tentara Suka Durian, Kini Jadi Rujukan Agrowisata
Jagad Tani - Bagi pecinta buah durian, saat berkunjung ke Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, ada sebuah lokasi yang cukup dikenal dengan duriannya. Tempat tersebut didirikan oleh seorang Purnawirawan TNI AD yang bernama Soewarso Pawaka.
Kecintaan Warso terhadap buah durian, justru tidak membuatnya cuma menjadi penikmat durian saja, bahkan iapun sempat berangkat ke Thailand untuk belajar soal budidaya durian.
Baca juga: Upaya Startup Agritech Lokatani Tingkatkan Kualitas Pertanian
"Warso Farm sendiri, mula-mula berdiri sekitar tahun 1989. Itu mulai penanaman, penanaman jenis durian dan pohon-pohon lain juga ada, tapi tidak banyak. Dibuka untuk umum mulai duriannya berbuah itu tahun 1994 sampai sekarang," ungkap Didin Hasanudin selaku pekerja di Warso Farm.
Kini dengan luasan lahan di kebun utama seluas 19 hektar, serta terdapat kebun khusus penanaman yang tidak dibuka untuk umum diluar kebun utama. Jenis-jenis buah yang ditanam meliputi Durian Montong (durian kualitas premium dari Thailand), Musang King (durian kualitas premium dari Malaysia), Bawor (hasil persilangan Musang King dan Montong), serta durian lokal unggulan seperti durian Petruk dan durian Matahari.
Saat ini Warso Farm tidak hanya melakukan penjualan durian saja, akan tetapi juga membuka wisata edukasi durian serta terdapat restoran ataupun warung jajanan-jajanan yang berbahan dasar durian seperti es krim rasa durian, surabi rasa durian, hingga sup durian, yang buka pada hari sabtu dan minggu saja.
Baca juga: Mengenal Manfaat Tanaman Liar Patikan Kebo
Sementara itu untuk musim panen raya biasanya dimulai dari bulan November, Desember, Januari hingga Februari dan selalu diserbu oleh para pengunjung dengan durian-durian unggulan favorit terutama jenis durian seperti Montong, Petruk, Cane dan Matahari.
"Untuk saat ini yang mengelola Warso Farm merupakan generasi keduanya, karena Bapak Warsonya kan sudah berpulang pada tahun 2014, jadi dilanjutkan sama putrinya, anaknya yang pertama Ibu Vonny Pawaka," tukas Didin.

