Demo Tak Pengaruhi Harga Sayur di Pasar Induk Bogor
Jagad Tani - Setelah beberapa waktu lalu sempat terjadi aksi unjuk rasa di berbagai wilayah di Indonesia dan pada puncaknya beberapa korban mulai berjatuhan, tak sampai di situ, aksi penjarahan di rumah beberapa pejabat DPR RI serta Menteri Keuangan juga terjadi akibat dari ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan dan tingkah laku para pejabat.
Menariknya, aksi unjuk rasa yang sempat membuat aktivitas layanan beberapa transportasi umum di Jakarta sempat menjadi terhenti, serta instansi kantor pemerintahan dan swasta meliburkan aktivitasnya beberapa waktu lalu, ternyata tidak membuat distribusi dan harga sayuran jadi melonjak di pasaran.
Baca juga: Tempe, Makanan Lokal Berbahan Impor
"Sebenarnya kaitan antara unjuk rasa yang terjadi beberapa waktu lalu, itu tidak mempengaruhi harga sayuran di pasar, karena kan beda kepentingan, pasar ya (kepentingannya distribusi barang di) pasar," ungkap salah seorang pedagang Terong di Pasar Induk Kemang (TU) Bogor saat ditemui, Selasa (02/09).
Adapun pantauan harga untuk beberapa jenis sayuran di pasar induk terbesar kedua di kawasan Jabodetabek setelah Pasar Induk Kramat Jati ini masih tetap stabil. Mulai dari harga terong yang masih tetap sama di angka Rp 10.000/Kg, sementara harga Bawang Merah Rp 25.000/Kg, untuk Cabai Keriting Rp 40.000/Kg dan Laos atau Lengkuas Rp 10.000/Kg.
"Kita disini buka 24 jam, cuma kadang-kadang kan ada yang barangnya baru datang jam 3, jam 5. Dan yang dari Pasar Induk Kramat Jati serta yang di sini pun sering tuker-tukeran, kalau disana habis Terong, Laos kita kirim, yang di sini juga sama," sambungnya.
Adapun untuk harga Tomat Apel (tomat yang bentuknya mirip apel) dan Tomat Servo (Servo F1) atau tomat hasil hibrida yang tahan terhadap penyakit dan virus dijual dengan harga Rp 10.000/Kg. Bahkan untuk Selada Air dengan harga Rp 10.000 sudah mendapatkan sebanyak 7 ikat selada atau sebanyak 1 kantong plastik besar.

