Lihat Ceruk Pasar Sekitar, Agar Dijual Segar
Jagad Tani - Melihat peluang dalam pertanian memang perlu, apalagi jika bisa melihat ceruk pasar (peluang pemasaran) tanaman yang masih jarang ditanam di sekitar tempat tinggal seperti yang dilakukan oleh Latar Babe.
"Kalau pertanian kan luas dan tanaman sebenarnya apa saja bisa ditanam. Kenapa kita pilih melon, karena di Jagakarsa ini emang minim sekali yang namanya sistem hidroponik dalam bentuk buah, kan biasanya sayuran Pakcoy, Caisim (Sawi Hijau)," ungkap Menurut Farrel Sidqi salah seorang penjaga di Latar Babe.
Menurut Farrel kenapa melon dipilih sebagai produk pertanian, selain masih minim persaingan di tempatnya tinggal, juga dikarenakan buah melon secara visual juga menarik untuk dilihat.
"Kalau di produksi yang ketiga ini kita coba tanam melon jenis Alisha F1 (premium lokal) dan Kirin F1 (premium impor)," sambung pemuda yang juga seorang guru olahraga di salah satu SMP di Jagakarsa.
Secara pengelolaan, dilanjutkan bahwa sistem hidroponik yang digunakan di air yang mengalir atau sistem The Nutrient Film Technique (NFT) yakni teknik hidroponik di mana tanaman ditempatkan di aliran air dangkal yang mengandung semua nutrisi terlarut.
"Untuk persiapan panennya menggunakan sistem pemasaran di sosial sosial media dan kebetulan masyarakat di sini juga antusiasnya tinggi (jadi kita utamakan penjualan ke) masyarakat sini dulu, baru ke orang-orang di luar, harganya dibandrol Rp50.000/Kg untuk Kirin dan yang Alisha Rp40.000/Kg itu dijamin fresh," pungkas Farrel.

