Waspadai Penipuan Investasi Paket Usaha Pertanian-Peternakan
Jagad Tani - Saat ini, ditengah derasnya arus informasi, peluang usaha investasi dan paket-paket usaha di bidang pertanian dan peternakan melalui sosial media kian marak dilakukan atau bahkan di promosikan.
Namun dalam mencari peluang usaha melalui internet, seseorang yang ingin menginvestasikan uangnya ataupun bagi yang ingin membeli paket usaha, jangan mudah percaya dan tergiur, meskipun diimingi-imingi dengan keuntungan yang besar.
Baca juga: Strategi Peternak Ulat Dalam Melawan Over Supply
Djaja Suharja dari Arkan Quail Farm membagikan beberapa tips bagi para calon petani atau calon peternak yang ingin terjun langsung melalui paket usaha ataupun yang tidak turun secara langsung dan hanya menyalurkan dana melalui investasi, agar kedepannya bisa lebih waspada.
"Kalau kita, sebagai seorang peternak itu untuk menanggulangi terkait penipuan, seperti penipuan investasi ataupun melalui paket usaha. Hal-hal yang harus dilakukan pertama-tama yakni harus melakukan kunjungan ke lapangan," ungkap Djaja.
Tujuannya supaya bisa meninjau secara langsung, apakah betul tempat tersebut membuka paket usaha, selain itu juga untuk memastikan bahwa si penyedia paket usaha maupun yang diinvestasikan tersebut benar-benar tinggal di situ. Tak hanya itu saja, bertanya kepada masyarakat dan instansi sekitar juga harus dilakukan, untuk memastikan apakah memang betul bahwa usaha itu terdaftar atas nama si pemberi paket usaha.
"Biasanya kan kalau dia tidak ada Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU) atau Surat Keterangan Usaha (SKU) atas nama orang tersebut, kita bakal tahu, dan si pemilik usahanya aslinya orang mana pasti terdaftar," lanjut Djaja saat dihubungi via telepon, Kamis (11/09).
Baca juga: Bertani Untuk Mencerdaskan Bangsa Indonesia
Djaja menambahkan, jika penipuan-penipuan terkait investasi usaha ataupun paket usaha juga sudah terjadi semenjak tahun 1995, seperti yang terjadi di Sukabumi terkait paket usaha cabai.
"Kalau mau investasi itu kita tidak menyarankan untuk gampang percaya hanya dari medsos. Pertama kita perlu kunjungan ke lapangan, yang kedua ya pertemuan lah, jadi harus tahu betul lokasi budidayanya," jelasnya.
Setelah poin pertama dan kedua tersebut dirasa clear atau selesai, barulah dilakukan perencanaan usaha dan tidak semata-mata percaya begitu saja kepada si penerima investasi usaha, sehingga perlu juga untuk belajar soal peternakan maupun pertanian kepada praktisi dan orang yang dianggap mengerti di bidang pertanian maupun peternakan.

