• 5 December 2025

Kisah Penjual Layangan Jadi Bos Cucak Rowo

uploads/news/2025/09/kisah-penjual-layangan-jadi-449129029c5f8d5.png
Jagad Tani - Adung awalnya merupakan seorang penjual layang di Pasar Lama, Depok, dan hal tersebut sudah dilakukannya semenjak ia lulus dari SMP namun kini sudah menjadi pemilik dari ADGCTM Bird Cucak Rowo.
 
"Saya itu dari zaman lulu sekolah SMP saya sudah jualan layangan di Pasar Lama, Depok, sampai akhirnya saya buka usaha layangan sendiri sampai saat ini meskipun musiman, akan tetapi kalau burung memang hobi dari dulu dari kecil juga," ungkap Adung.
 
 
Berangkat dari hobi dan usaha layangan yang potensi jualnya hanya ada di musim-musim tertentu saja, akhirnya pada tahun 2017 Adung terjun dalam menjalankan usaha cucak rowo karena ada banyak saran yang menyebutkan bahwa cucak rowo memiliki peluang usaha yang menguntungkan.
 
"Di tahun 2017 di bulan sembilan, asal saya memulai usaha cucak rowo. Walaupun saya pemain murai, akan tetapi teman-teman yang di cucak rowo itu banyak pada menganjurkan cucak rowo karena harga penjualannya (bagus)," tuturnya.
 
Meski awalnya masih sering diabaikan untuk memfokuskan usaha di cucak rowo, tapi setelah diberi sepasang yang dibarter dengan murai oleh temannya  akhirnya ia berhasil mengembangkan cucak rowo meski sempat beberapa kali gagal dalam mengembangkan indukan dan anakan cucak rowo. 
 
"Kalau untuk pengepul ataupun pedagang kita sih tidak bisa buka harga, akan tetapi untuk para penghobi itu (harga jualnya) kisaran antara Rp 8-9 juta/pasang, dengan rentang usia sekitar 4-5 bulan," jelasnya.
 
Selain itu, ada juga anakan cucak rowo yang dijual oleh Adung mulai dari Rp 9-10 juta/pasang, sementara untuk indukan yang sudah reproduksi dijual Rp 35-40 juta, sedangkan yang belum bereproduksi (belum melahirkan anakan) harga jualnya masih di bawah Rp 20 juta.

Related News