Kenali Harga Setiap Proses dan Grade Tembakau
Jagad Tani - Setiap proses mulai dari daun tembakau dipanen hingga menjadi tembakau kering, tentu akan mempunyai nilai dan harga jual yang berbeda-beda di pasaran, sebab kualitas daun yang dihasilkan juga akan menentukan nilai jual.
Setidaknya, untuk tembakau daun kering ada beberapa klasifikasi grade atau tingkatan yang biasanya dihasilkan oleh para petani tembakau di Bojonegoro yang berasal dari varietas CK dan California Broadleaf (CB), mulai dari Grade A hingga Grade D.
Baca juga: Hutan Adat Leuweung Gede Sumber Penghidupan
"Untuk tembakau grade A, tahun kemarin topnya A bintang itu sekitar Rp45.000/Kg. Nah itu yang paling mahal. Top bintang istilahnya yang grade A. Jadi mulai dari grade A plus, A bintang sampai D," Ungkap Zulfa Setyoko Pamungkas, salah seorang petani tembakau di Sugih Waras, Bojonegoro.
Bahkan untuk grade B harga jualnya sekitar Rp32.000-35.000/Kg. Sementara untuk grade yang bagus, harga jualnya pun bisa sampai Rp45.000-48.000/Kg.
"Nah biasanya grade yang paling bawah itu digunakan untuk jantur, harganya Rp 20.000/Kg yang gradenya C3. Jadi, proses di jantur itu tembakaunya seperti di sate, daunnya disusun berjejer sekitar 10-15 daun. Itu nanti ada proses masuk gudang untuk diasap atau ada juga proses yang dikeringkan tanpa kena matahari secara langsung," sambungnya.
Sementara itu, menurut Zulfa, rentang harga mulai dari grade A1 berada di kisaran Rp35.000/Kg. Adapun untuk harga Tembakau Jawa daun basah yang Gowokan atau daun tembakau hasil panen pertama (petikan awal) berada di kisaran harga Rp1500-3000/Kg, sedangkan daun petikan basah hasil ketiga biasanya berda di kisaran harga Rp3500-4000/Kg.
"Biasanya yang sudah sampai proses (lanjutan), biasanya harganya juga akan berbeda, Rp20.000-30.000/Kg itu untuk yang versi produksi janturan. Kalau untuk Hang, itu biasanya Rp18.000/Kg. Nah yang mahal itu yang perajangan harganya Rp 35.000-48.000/Kg," Pungkasnya.

