Pemerintah Jepang Mulai Lelang Beras Impor
Jagad Tani - Pemerintah Jepang melepas beras impor bebas pajak ke pasar lebih awal dari biasanya di tahun 2025. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk membatasi kenaikan harga beras, yang saat ini masih sangat tinggi.
Dari jumlah kuota impor beras sebesar 770.000 ton bebas bea setiap tahun melalui sistem yang disebut "akses minimum", sebanyak 100.000 ton-nya akan dilelang ke perusahaan swasta agar bisa dijual sebagai beras konsumsi.
Baca juga: Kenali Harga Setiap Proses dan Grade Tembakau
Data impor beras swasta, baru mulai disimpan sejak tahun 2019, dengan 426 ton yang diimpor pada tahun 2020. Sejak saat itu, impor beras swasta biasanya berkisar antara 200-400 ton per tahun.
Namun pada tahun 2024, jumlahnya mencapai 468 ton pada bulan akhir Desember dan berlipat ganda menjadi 991 ton pada akhir Januari 2025. Kanematsu, yakni sebuah perusahaan perdagangan besar yang berbasis di Tokyo, mengumumkan akan mengimpor 10.000 ton beras pada tahun 2025, sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kementerian Pertanian menyatakan telah memulai lelang beras pada bulan Juni dan mulai mengirimkannya ke pedagang grosir awal September 2025 atau sekitar tiga bulan lebih awal dari biasanya. Dan sebanyak 60.000 ton beras telah dilelang sejauh ini.
Data Kementerian Keuangan Jepang, menunjukkan bahwa perusahaan swasta juga mengimpor 26.000 ton beras pada bulan Juli, meningkat sekitar 200 kali lipat dibandingkan bulan di tahun 2024. Beras tersebut dikenakan bea masuk lebih dari 2 dolar per kilogram dan berasal dari Amerika Serikat, Australia, dan negara-negara lain.
Meskipun pasokan meningkat, panen di Jepang pada tahun 2025 sudah mencapai harga yang lebih tinggi dan masih ada kemungkinan akan semakin menaikkan harga beras secara keseluruhan di Negeri Sakura.
Sumber rujukan: https://www3.nhk.or.jp/nhkworld/id/news/20250916_B2/

