Sektimuda Buat Kurikulum Tani dari Lagu Kebangsaan
Jagad Tani - Sekolah Tani Muda (Sektimuda) merupakan sebuah organisasi yang ditujukan sebagai wadah yang terbuka bagi anak muda dengan berbagai latar belakang, untuk belajar pertanian. Namun ada hal unik dari Sektimuda, sebab kurikulum pembelajarannya berasal dari potongan lirik pada tiga Stanza lagu kebangsaan, Indonesia Raya.
"Jadi di kelas tani inikan ikhtisar materinya ada tiga, yakni materi teknis, materi organisasi dan materi jaringan. Nah kurikulum pembelajaran dan materinya itu sebenarnya kita ambil dari lagu Indonesia Raya," ungkap Muhammad Qomarun Najmi selaku founder dari Sektimuda.
Baca juga: Pentingnya Perlindungan Masyarakat Adat di PSN Tebu Merauke
Bahkan di setiap kelas Sekolah Tani, kegiatan akan selalu dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya di tiga stanza secara lengkap. Adapun potongan lirik dari tiga stanza yang diambil menjadi acuan materi pembelajaran tersebut yakni Hiduplah tanahku, Suburlah tanahku, dan Indonesia yang suci.
"Mulai dari Hiduplah tanahku, itu yang di stanza pertama. Di situ kita belajar untuk kembali ke tanah, kemudian di stanza kedua itukan diksinya Suburlah tanahku. Nah di situ kita belajar bagaimana menyuburkan tanah baik secara kimia, biologis, maupun fisik," jelasnya.
Kemudian pada stanza terakhir yakni Indonesia yang suci, menurut Qomar merupakan sebuah harapan serta komitmen, setelah menghidupkan tanah dan menyuburkan tanah, yaitu bisa menjaga tanah dari sesuatu yang mengontaminasi atau meracuni tanah, sehingga bisa menjaga kesucian tanah.
"Nah terus balik ke stanza yang pertama, setelah hiduplah tanahku, itu kan kemudian hiduplah negriku. Hiduplah negriku itu kemudian kita pahami sebagai materi pembelajaran untuk pengorganisasian. Jadi negeri itu sebagai suatu lembaga atau organisasi tempat untuk belajar," terangnya.
Sehingga dari lagu-lagu tersebut kemudian bisa menjadi sebuah kurikulum bahan ajar serta menjadi materi pembelajaran dari Sektimuda. Untuk materi jaringan bahkan cakupan materinya meliputi pengembangan jaringan, jaringan pengetahuan, jaringan muda finansial, jaringan pasar, jaringan konsumen, serta membangun jaringan petani untuk proses produksi.
Sektimuda yang sudah berdiri sejak tahun 2013, hingga kini sudah berhasil menyelenggarakan sekolah tani muda hingga 15 angkatan dan tengah mempersiapkan sekolah tani muda untuk Angkatan Ke-16. Selain menyelenggarakan kelas tani, kegiatan seperti kemah tani, bakti tani, dan kunjungan praktisi juga dilakukan.
Bahkan hingga saat ini Sektimuda tersebar ke berbagai wilayah, sebab dari lulusan-lulusannya yang ketika masih menjadi mahasiswa dan belajar pertanian di Sektimuda Jogja, ketika pulang ke kota kelahirannya akhirnya menginisiasi sekolah tani di tempatnya masing-masing seperti Bogor, Bandung, Cirebon, Sukabumi, Tangerang Selatan, Malang, Ngawi dan masih banyak lagi.

