Dampak Kejatuhan Meteor Bagi Lahan Pertanian
Jagad Tani - Meteor merupakan serpihan batuan atau debu dari luar angkasa (meteoroid) yang memasuki atmosfer Bumi dan terbakar, sehingga menghasilkan garis cahaya yang sering kita sebut sebagai bintang jatuh. Hal serupa juga baru-baru ini terjadi di jagat maya dan sempat menghebohkan masyarakat Cirebon.
Melalui data dari American Meteor Society, meteor ketika memasuki atmosfer kecepatannya berkisar antara 11 km/detik (25.000 mph) hingga 72 km/detik (160.000 mph). Sehingga pada saat jatuh ke tanah, tentu akan menyebabkan kerusakan pada lahan pertanian akibat tabrakan tanah dengan meteorit tersebut.
Baca juga: Hiu Tutul, Satwa Dilindungi Terdampar di Bekasi
Sebagian besar meteorit yang ditemukan di Bumi mayoritas berasal dari sabuk asteroid, yakni kumpulan batuan kecil berdiameter sekitar 1.000 kilometer yang mengorbit Matahari di antara planet Mars dan Jupiter. Lalu, sebagian kecil meteorit lainnya berasal dari Bulan dan Mars.
Dalam beberapa kondisi, meteorit yang jatuh di wilayah darat sangat sulit dibedakan dengan batuan biasa yang sudah ada di Bumi, kecuali sudah diketahui proses titik jatuhnya meteorit dan lebih mudah dikenali apabila jatuh di wilayah gurun, gletser, atau area dengan sedikit batuan alami, seperti lautan, hamparan es, atau tanah tandus.
Fenomena baru-baru ini terjadi di Cirebon dan meski dalam tahap pengkajian ulang tentang kebenarannya, tentu menjadi sebuah pengingat bahwa Bumi terus berinteraksi dengan benda-benda langit di luar angkasa.
Bahkan pada tahun 30 Juni 1908, pernah terjadi ledakan di daerah hutan di Tunguska, Siberia Tengah, Rusia, yang disebabkan oleh asteroid. Asteroid tersebut menghantam sekitar 2.150 km persegi dataran Bumi dan meratakan sekitar 80 juta pohon.
Dampak yang diakibatkan oleh tabrakan asteroid tersebut mampu menghanguskan lahan hingga meluluhlantakkan pohon. Selain itu juga dapat menimbulkan kerusakan di permukaan tanah, dampak lainnya yakni dapat memunculkan kawah akibat tabrakan serta bisa menjadi penyebab kepunahan biologis.
Selain peristiwa di atas, contoh dampak lain ketika benda angkasa menabrak bumi yakni seperti yang terjadi di Chelyabinsk, Rusia pada tahun 2013 meteor jatuh dan menyebabkan sekitar 1.210 orang terluka. Lalu di Indonesia tahun 2010, ada asteroid yang berukuran sebesar buah kelapa jatuh di Duren Sawit, Jakarta Timur, sehingga menyebabkan kerusakan pada tiga bangunan.

