Listrik Padam, Penyebab 18.000 Ayam Mati
Jagad Tani - Belasan ribu ayam mati akibat listrik padam selama 3 hari. Muhammad Hatta, peternak ayam broiler di Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya, meminta PLN bertanggung jawab usai 18 ribu ayamnya mati dengan total kerugian yang mencapai Rp800 juta.
Peternakan ayam yang menggunakan sistem close house (CH) demi menjaga kebersihan lingkungan agar masyarakat tidak terganggu. Justru mengalami kerugian besar karena listrik padam. Hal tersebut disebabkan karena kondisi kandang sangat tergantung pada blower. Sebab jika listrik mati, maka efeknya sangat besar, dan bisa membuat ayam bisa mati karena kepanasan.
Baca juga: Dampak Kejatuhan Meteor Bagi Lahan Pertanian
"Ayam siap panen yang saya budidayakan itu mati kepanasan karena listrik padam, Jika saya hitung secara keseluruhan melebihi dari Rp800 juta" terang Hatta dikutip dari Antara, Selasa (08/10).
Belasan ribu ayam tersebut pada akhirnya mati dan dikubur dengan bantuan alat berat. Hal itu bermula dari listrik yang padam sejak hari Senin. Sang pemilik kandang peternakan pun akhirnya menghubungi PLN melalui aplikasi maupun secara langsung, dan tidak mendapatkan kepastian.
Pada akhirnya sang pemilik menyalakan genset selama tiga hari nonstop saat pemadaman berlangsung. Tetapi, pada Rabu (01/10) sekitar pukul 15:00 WIB, genset itu rusak karena sudah dinyalakan berhari-hari tanpa berhenti.
"Hari ketiga sekitar pukul 15.00 WIB genset sudah tidak mampu lagi untuk mensuplai arus akibat tidak pernah mati dan genset pun down. Saat udara, suhu, kelembapan, dan kualitas udara tidak baik lagi karena sistem kipas mati saat itulah ayam mati," ujarnya..
Dalam hal ini, menurut Hatta, PLN dinilai lalai karena tidak memberikan informasi pemadaman lebih awal. Menurutnya, jika ada pemberitahuan, ia bisa menambah cadangan genset untuk menyelamatkan ternaknya. Sedangkan listrik baru pulih pada Kamis (02/10) pukul 00.07 WIB.

